Lembar 13 Takdir

330 21 4
                                    

Akhirnya perceraian Annisa dan Andy pun dibawa ke pengadilan agama, proses perceraian berjalan agak lama, karena tentu hakim pun tidak dapat menyetujui perceraian begitu saja, mereka harus melalui banyak tahapan proses perceraian dari upaya perdamaian hingga diputuskannya perceraian.

Annisa selalu menghadiri setiap sidang yang diselenggarakan dengan ditemani Faisal, namun Andy yang seakan tak perduli, dia selalu meminta pengacaranya untuk menghadiri sidang mewakili dirinya.

Rasa lelah dan stress menghinggapi hati Annisa selama proses perceraian berlangsung, tetapi Faisal selalu membesarkan hatinya, agar Annisa bersabar dan selalu tawakal, kedekatan itu membuat Faisal bernostalgia, dia teringat kembali masa lalu ketika mereka pernah menjadi tunangan.

Bahkan dulu mereka tak sedekat sekarang, dulu mereka hanya bertemu sekali waktu, sekarang karena proses perceraian itu, pertemuan mereka malah lebih intens, bukan hanya ketika sidang diselenggarakan mereka bertemu, tapi dihari lain.

Seperti hari ini saat sidang putusan cerai Annisa hanya tinggal besok, Faisal mengajaknya makan siang di restoran.

"Nisa, besok sidang putusan cerai, kau sudah benar-benar siap menerimanya?"

"Aku sudah siap, bahkan sebelum sidang pertama dimulai."

"Lalu bagaimana masa depan anakmu nanti?"

"Bagaimana apanya? Bukankah sudah disepakati Andy akan tetap menafkahi Al hingga dia cukup umur? Dan dia boleh menemui Al di akhir pekan?"

"Maksudku, apa kau tidak berfikir untuk menikah lagi?"

Sejujurnya tidak, tapi Ikrimah sudah lama mendekatinya dan dia pernah mengatakan akan melamarnya jika Annisa sudah benar-benar resmi bercerai dari suaminya, meski dia belum mencintai Ikrimah tapi dia merasa tidak bisa menolak lamaran pria itu nantinya, dia pria yang baik dan sudah menganggap Tsaqib sebagai putranya sendiri.

"Bisakah kita untuk tidak membicarakan ini, Kak? Aku tidak ingin membicarakannya."

"Kenapa?"

"Kak, tolong hargai aku."

"Baiklah, maafkan Kakak."

"Kakak sendiri bagaimana, kapan Kak Fei akan menikah?"

Mendapat pertanyaan itu, Faisal hanya tersenyum sumir, maksud hatinya dia ingin mendekati Annisa lagi, tetapi wanita ini malah menanyakan perihal pernikahannya.

"Kakak belum bertemu dengan jodoh, Nisa."

"Kak Fei harus mencari, Kak Fei kan sudah mapan, masih mau apa lagi?"

"Kakak belum merasa mapan, Nisa."

"Tapi paling tidak, Kakak sudah memiliki pekerjaan, andai Kakak lebih membuka hati dengan titel pengacara, aku rasa akan banyak wanita yang mendekati Kakak."

"Kakak akan coba menebar feromon," ujarnya sambil tersenyum.

"Bagaimana dengan Kak Hanna? Dia baik." Annisa menyinggung perempuan cantik yang baru saja pindah kedekat rumah baru Faisal, seorang guru ngaji dan rumahnya pun masih ngontrak. "Kelihatannya dia menyukaimu."

Faisal tentu tahu, perempuan cantik berkulit sawo matang itu menyukainya, sebagai pria tak mungkin dia tidak menyadari sikap malu-malu yang ditunjukkan Hanna setiap kali mereka bertemu.

"In shaa Allah dia jodoh yang baik, jika Kakak mau membuka hati Kakak."

"Akan Kakak coba mendekatinya, Nisa, semoga saja dia benar jodoh Kakak."

"Aamiin."

***

Sidang putusan cerai telah menetapkan Annisa dan Andy bercerai, lalu pengadilan menyediakan waktu selama 14 hari untuk mereka mengajukan banding bila hasil sidang tidak memuaskan hingga waktu ikrar talak yang telah ditentukan.

Mahligai Cinta Yang Terkoyak 《Tamat》Where stories live. Discover now