Chapter 8

1.2K 109 13
                                    

Entah kenapa Vania merasa sangat gelisah dari saat meninggalkan neneknya

Ia seperti merasa kalau hari ini akan terjadi sesuatu yang buruk tapi ia tidak tahu akan itu

Cepat-cepat Vania menggelengkan kepala menyingkirkan pikiran buruknya itu

"Vania? Positif aja, mungkin itu cuma perasaan mu doang" ujar Kayla

"Benar Vania, gini deh nanti pulang sekolah kita langsung ke rumah nenekmu gimana?" -Farel

Seketika wajah Vania jadi ceria "Ah iya, kalian harus coba masakan nenek! Dijamin kalian bakal ketagihan"

"Ahahahaha" mereka tertawa mendengar Vania

"Oh iya, setelah ini kan ulangan, kamu udah belajar kan van?" -Kayla

"Pastinya udah lah, emang kamu yang kerjaannya main game mulu?" -Farel

"Kakak mah gitu" Kayla menggembungkan pipinya sehingga membuat Farel tidak tahan dan mencubit gemas kedua pipi cubi Kayla

"Ish, sakit kakak!" -Kayla

"Salah siapa gembungin pipi kayak gitu?" -Farel

"Iyaa, Kayla malah kelihatan imut banget" -Vania

"Kok kamu malah ikut-ikutan sih van" ujar Kayla kesal

Dan pada akhirnya mereka berdua sama sama tertawa melihat tingkah Kayla yang terlihat begitu lucu dimata mereka

Saat sedang asik bercanda, bell malah berbunyi dengan nyaring tanda masuk kelas

KRINGG!!!

"Dasar perusak suasana" kesal Farel

"Untung saja" -Kayla

"Sudah-sudah, ayo masuk kelas" -Vania

"Aku tidak siap ulangan~" -Kayla

"Jangan khawatir, kamu pasti bisa ngerjain kok Kayla" -Vania

"Suruh siapa main game terus!" -Farel

"Lebih baik diam kamu! Dasar cerewet" -Kayla

"Hei, aku ini kakakmu! Kalau kamu gak aku kasih tahu.. pasti kamu bakal dimarahi mama karna main game terus" -Farel

"Sudah sudah, kenapa kalian bertengkar? Ayo cepat masuk atau kita malah akan terlambat mengikuti ulangan" -Vania

Oke skip, saat ulangan

"Aduh kenapa soal ini begitu sulit sih" -Kayla

"Diam Kayla, kecilkan suaramu" bisik Farel

Sedangkan Vania entah kenapa terus kepikiran neneknya sejak tadi, sungguh perasaan gadis itu benar-benar tidak enak sejak tadi

Karna terlalu memikirkan hal itu, Vania sampai tidak fokus pada ulangan yang tengah ia jalani

"Baiklah anak-anak, kumpulkan kertas ulangannya" -Guru

Satu persatu para murid mulai mengumpulkan kertas ulangan mereka ke meja guru

"Karena setelah ini jam kosong, maka kalian dibebaskan dari semua pelajaran" -Guru

Setelah mengatakan hal itu, guru langsung pergi keluar kelas diikuti dengan seruan gembira dari para murid

Farel dan Kayla pun menghampiri meja Vania dimana terdapat Vania dengan ekspresi yang kelihatan gelisah

"Sudahlah Vania, singkirkan pikiran buruk itu dari otakmu" -Farel

"Tenang aja, nenekmu pasti baik-baik aja kok.. percaya sama aku" -Kayla

"Hah~" helaan nafas lolos dari bibir Vania

『Depresi』Where stories live. Discover now