-5-

459 61 9
                                    

Misteri baru yang muncul dan ketakutan yang tiada akhir bagiku. Tolong. Aku takut.

Thorn boboiboy's

-5-
(new fears and new mysteries)
🍁🍁🍁🍁

"Ck. Ngapain sih kak blaze suruh kita kesini. Padahal kan kita buru² ke sekolah" keluh solar. Saat ini mereka disuruh oleh blaze menunggu di pinggir hutan tadi.

"Tunggu aja" kata gempa yang sedikit geram. Tentu saja ia geram. Karena seorang gempa tidak mungkin mau terlambat datang sekolah. Tapi dengan sangat terpaksa ia datang kesini.

"Ngomong² kakak ada dimana ya? Dia suruh kita ke sini tapi kok dia gak ada?" Tanya Thorn yang sedari tadi mendengarkan.

"Aku disini"

Blaze datang dari arah pedalaman hutan sambil memegang kertas. Tampak di wajahnya, ia seperti kelelahan. Bahkan jalan pun dia agak sempoyongan.

Melihat keadaan saudara mereka begitu buruk, dengan segera mereka mendatangi blaze, dan langsung menanyakan nya.

"Apa apaan ini? Kenapa dengan wajahmu itu?" Tanya ice sambil memapah blaze yang seperti nya sudah tidak kuat lagi berjalan.

"Ini" kata blaze sambil menyerahkan kertas tersebut pada mereka

"Tadi aku menyalahkan tuhan atas kematian kakak sambil membatin, tapi tiba² ada bayangan yang melesat di depanku. Lalu aku mengikuti nya sampai aku menemukan kertas itu" ia diam sebentar untuk mengambil nafas, lalu mulai bicara kembali.

"Dan meskipun aku tidak mengerti apa maksudnya, tapi entah kenapa aku merasa itu adalah sebuah kesalahan yang seharusnya tidak aku sesali" kata blaze.

Hening sebentar.

Semuanya hanya terdiam sambil membaca kata demi kata dengan cermat. Sampai akhirnya, hali yang memulai pembicaraan,

"Aku tidak tahu apa yang kamu maksud, tapi tolong terjemahan ini dulu" kata hali dengan wajahnya yang datar dan di angguki yang lain.

Blaze tidak menyangka jika kakak maupun adiknya tidak ada yang mengerti. Dia menatap mereka dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Tidak akan ada gunanya bagimu jika kamu menyalahkan Tuhan. karena dia sendiri memasuki wilayah kita, dia sudah menjadi milik kita,
itu artinya" solar menjawab sebagai perwakilan dari blaze, yang membuat mereka terhambat datang ke sekolah.

Semuanya hanya ber 'oh' ria.

Kehening terjadi lagi. Kini seperti nya semua orang sedang bergelayutan dengan pikiran masing²

Sampai akhirnya gempa membuka suara untuk pertama kalinya setelah keheningan terjadi.

"Tidak usah dipikirkan. Mungkin ini milik orang lain. Dan aku pikir artinya kalimat ini sama apa yang sedang blaze pikirkan, mungkin hanya kebetulan." ucap gempa dengan wajah yang tenang.

"Tap..." Sebelum blaze berkomentar, halilintar langsung memotong perkataan nya.

"Apa yang dikatakan gempa benar. Lebih baik kita tidak usah memikirkan nya. Dan lagi, kita sudah terlambat datang ke sekolah. Buang kertas itu dan mari kita pergi" ucap halilintar

"Baiklah" blaze hanya bisa pasrah dengan pilihan sang kakak.kemudian Ia mengambil kembali kertasnya, dan membuangnya ke sembarang arah lalu pergi menyusul saudara² yang sudah meninggalkannya.

Tanpa ada yang sadar, ice masih berada di belakang. Ia terus memperhatikan kertas yang dibuang oleh blaze tadi. Tanpa membuang waktu lagi ia langsung mengambil kertas tersebut dan menyimpannya dalam kantong celananya, lalu menyusul saudara²

We're are not  same anymoreWhere stories live. Discover now