Eps 14

333 43 0
                                    

(Namakamu) PoV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Namakamu) PoV

Keesokannya aku dan bang jefri pergi ke rumah om bram untuk mengurus semuanya. Sesampainya di rumah om bram, aku dan bang jefri segera mengetuk pintu rumahnya.

Ting nong

Tak lama pintu terbuka memperlihatkan tante nana istri dari om bram.

"Ini jefri sama (namakamu) kan?"

"Iya tan" balas bang jefri

"Yaampun, udah dewasa ya kalian. Masuk yuk"

Aku dan bang jefri mengikuti langkah tante nana menuju ruang tamu. Disana juga sudah ada om bram yang tengah membaca koran.

"Ayah, ini ada jefri sama (namakamu)" ucap tante nana, om bram langsung berbalik dan tersenyum

"Kalian, akhirnya dateng juga. Sini duduk dulu"

"Tante buatin minuman dulu ya"

"Gaperlu repot-repot tan" balasku

"Ngga repot kok, bentar ya"

Sepeninggal tante nana, kita bertiga masih saling terdiam, namun tak lama om bram angkat bicara dahulu.

"Jadi ada perlu apa kalian hm?"

"Apa, om bram masih punya bukti cctv pembunuhan orang tua kita?" tanya bang jef

Om bram seperti sedang memikirkan sesuatu hingga tante nana datang membawa tiga minuman.

"Kenapa yah?"

"Bunda tau rekaman cctv yang dulu pernah ayah suruh simpan?"

"Kan ayah suruh nyimpen di meja kerja ayah"

"Oh ya, om ambil dulu ya"

Om bram beranjak untuk mengambil rekaman itu.

"Tante bantuin om bram dulu ya, kalau ngga bisa berantakan itu ruang kerjanya"

"Iya tan"

Dan tinggallah kita berdua di ruangan ini.

"Bang, kira-kira masih ngga ya? Adek takut kalau itu udah rusak"

"Ngga dek, kita harus yakin ya"

"Apa kita bisa masukin mereka ke penjara?"

"Harus. Mereka harus rasain gimana rasanya kehilangan harta mereka"

"Bang, jangan punya dendam kayak gitu. Kita masukin mereka kepenjara biar mereka kapok"

"Iya"

Tak lama om bram dan tante nana kembali bersama amplop coklat ditangan om bram, sedangkan tante nana sepertinya membawa sebuah laptop.

"Nah, jef,(nam), ini cctv kejadian waktu itu. Kita cek dulu aja bisa apa ngga"

Om bram memasukkan rekaman cctv itu ke dalam laptop dan mencobanya. Tuhan memberi bantuan yang amat luar biasa. Rekaman itu masih bisa untuk dilihat. Aku melihat wajah orang itu.

[8] Don't Go [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang