Let Be My : 31

1.5K 137 53
                                    


Maapkan Typo betebaran
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.


"Zhan"

Tatapan Wang Yibo telah dikunci oleh manik hitam Xiao Zhan, bahkan kini Wang Yibo tidak bergerak karena merasa nyaman di dalam gendongan Xiao Zhan. Ketika tubuhnya sudah terbaring di atas kasur pun, Yibo masih tetap mempertahankan dirinya tidak bergerak karena terlalu fokus menatap wajah seseorang yang sangat ia rindukan.

"Apa ada yang salah dengan wajahku, heum?" Ucapan Xiao Zhan seketika membuat Wang Yibo mengedipkan matanya.

Mungkin Yibo sangat rindu saat ini hingga ia dengan semangat menarik tengkuk Xiao Zhan hingga membuat tubuh yang sedang membungkuk itu akhirnya mendarat dengan keras di atas tubuhnya yang sedang berbaring.

Wang yibo melingkarkan kedua lengannya di leher Xiao Zhan, mendekap tubuh gagah itu dengan erat. Xiao Zhan tentu saja sangat bahagia dengan perlakuan Yibo yang menurutnya sangat manis dan menggemaskan. Dalam pikirannya, sejak kapan kekasih yang kaku dan dingin ini tiba-tiba menjadi menghangat. Xiao Zhan tidak ingin tubuhnya membuat sesak Yibo yang berada dibawahnya, oleh sebab itu dengan sadar ia mengangkat tubuhnya lalu berbaring disamping tanpa melepas dekapannya.

"Begitu rindukah kau padaku?" Goda Xiao Zhan

"Sangat rindu" Jawab Yibo cepat

"Benarkah?"

Wang Yibo akhirnya melepaskan kedua lengannya dari bahu Xiao Zhan lalu menggeser tubuhnya sedikit menjauh. Lalu mengangkat kedua tangannya untuk dijadikan bantalan kepalanya.

"Hei.. apa kau marah padaku? Maaf, tapi aku sangat merindukanmu." Ujar Xiao Zhan sambil mendekat lalu mencium bibir penuh Yibo sekilas dan justru semakin membuat Yibo kesal.

Xiao Zhan bingung kenapa Wang Yibo nya masih saja merajuk. Apalagi salahnya kali ini, bukankah tadi Yibo bilang rindu tapi kenapa sekarang malah mendiamkannya.

"Sayang, apa kau marah?"

"Hemm"

"Baiklah. Aku akan menemui papa dulu nanti kalau kau sudah tidak marah baru aku menemui mu lagi. Sekarang istirahat lah." Xiao Zhan hendak turun dari kasur dan memang ingin menemui papa nya.

Begitu ia datang tujuan utamanya yaitu hanya Wang Yibo tidak ada yang lain.

Bruukk

Tubuh Xiao Zhan terjatuh lagi untung saja tidak mengenai kaki Yibo yang cedera. "Tetap disini!" Ucap Yibo penuh penekanan.

"Kau tidak tahu kalau aku benar-benar merindukan mu tapi kau malah mengejekku. Baiklah sekarang kau sudah melihat keadaanku, kau bisa pergi dan terimakasih sudah mau jauh-jauh datang dari Inggris hanya untuk menemui orang payah seperti ku."

Sungguh Xiao Zhan merasa heran dengan pria yang di cintainya ini. Kenapa menjadi melankolis dan rasanya sedang menghadapi mendiang istrinya yang sedang merajuk saat menginginkan marshmellow rasa semangka saat sedang hamil.

"Sudah? Apalagi yang ingin sampaikan padaku, katakan semuanya."

Xiao Zhan menarik Yibo kedalam pelukannya membelai wajah yang kini terlihat kusut karena habis meluapkan amarah. Wang Yibo membalas pelukan Xiao Zhan tak kalah erat, bisa Xiao Zhan rasakan pelukan Yibo yang begitu hangat.

Xiao Zhan tidak tahan lagi, akhirnya ia mengecup bibir Yibo dengan lembut untuk meredakan kekesalan hati Yibo. Kecupan itu pun perlahan berubah menjadi nafsu yang membumbung. Menyalurkan segala  rasa cinta mereka yang sangat dalam. Yibo menyukai ciuman Xiao Zhan yang lembut dan baginya itu sangat menenangkan. Xiao Zhan ternyata pria romantis dan lembut dan Wang Yibo baru menyadari semua itu saat ia akan meninggalkan Xiao Zhan untuk meraih mimpinya.

Let Be My.. [END] Where stories live. Discover now