10. December Chaos

6.5K 947 94
                                    

tw // homophobic language, cruciatus curse, abusive!Lucius Malfoy

"Aku akan berusaha mengirim surat," kata Draco, lalu mengecup kening Harry. "Happy early Christmas, Harry."

Harry mengangguk lalu memeluk Draco. "Happy early Christmas, Draco. Sampai nanti." Setelahnya ia berjalan mendahuluinya menuju Ron dan Hermione yang sudah turun duluan dari Hogwarts Express.

"Lama sekali," gerutu Ron dengan wajahnya yang kelewat dongkol. Harry hanya memutar bola matanya malas.

"Sudahlah, Ron," kata Hermione. "Ayo, Mrs. Weasley sudah menunggu."

Mereka bertiga berjalan berdampingan. Di dekat plang "Platform 9¾", terlihat sekumpulan rambut merah sedang saling berpelukan. Tidak, lebih tepatnya Ginny yang dipeluk oleh Mrs. Weasley, sedangakan Fred dan George menolak untuk dipeluk. Di sana juga ada orang tua Hermione, yang langsung dipeluk dengan erat oleh gadis itu.

"Harry!"

Harry melepaskan pegangan kopernya dan membalas pelukan Mrs. Weasley.

"Lihat, lihat. Kita memang anak tiri, George," kata Fred, mencibir. George mengangguk mengiyakan.

"Kalian yang menolak untuk dipeluk," suara Ginny terdengar datar.

"Mum, aku anak kandungmu," kata Ron dengan malas.

Namun Mrs. Weasley tak menghiraukannya dan sibuk memeluk Harry dan mengatakan bahwa ia merindukannya.

Mrs. Weasley melepaskan pelukannya kemudian mengecup kedua pipi Harry. "Sirius masih di stasiun bagian Muggle. Sepertinya dia kena tilang."

Harry memutar bola matanya. Oke, kali ini apa masalahnya? Tidak pakai helm? Lupa membawa SIM? Menerobos lampu merah? Padahal Sirius bisa melakukan Apparate, atau menggunakan Jaringan Floo bersama Mrs. Weasley, atau memakai Portkey. Kenapa pula ayah baptisnya memilih untuk menggunakan cara Muggle?

"Hey, little Prongs."

Suara Sirius terdengar di belakang Harry. Ia membalikkan badannya dan pandangannya langsung tertutup oleh rambut ikal panjang Sirius. Sirius melepaskan pelukannya dan mengacak-acak rambut Harry.

"Bagaimana Hogwarts?"

"Biasa saja. Really, Sirius, kau—"

"Mana Moony?"

"Kau tahu sendiri, nanti pulang lewat Jaringan Floo. Apa yang kau—"

"Kau mau makan Escargot?"

"Tidak, itu menjijikan. Kau--"

"Oh, atau Paella? Aku rindu Spanyol."

Harry menarik napas. "KAU MELAKUKAN APA SAMPAI-SAMPAI KAU KENA TILANG LAGI?!"

Sirius melirik Mrs. Weasley yang sedang melipat kedua tangannya. Ia nyengir kuda, Harry memutar bola matanya.

"Aku akan memberi tahu Moony."

"No! Tidak ada drama mengadu-ngadu! Lagipula semuanya sudah beres. Hanya memberinya uang Muggle, lalu, wusss, selesai."

Harry menghela napasnya. "Memang apa yang kau lakukan?"

"Kata polisi itu aku membawa motorku melebihi batas maksimum, tapi menurutku biasa saja."

Demi Godric, Harry ingin menjadi buah-buahan saja.

"Jangan beri tahu Moony, oke?" Harry mengangguk pasrah, Sirius tersenyum penuh kemenangan.

Ia sudah ingin cepat-cepat pulang, tapi sekarang Sirius sedang mengobrol dengan Fred dan George, yang mana ia harus menunggu satu jam lagi untuk benar-benar pulang. Mrs. Weasley sedang mengobrol dengan orang tua Hermione (mungkin Ron dan Hermione sudah memberi tahu hubungan mereka). Sedangkan Ron, Hermione, dan Ginny sama suntuknya menunggu orang tua mereka selesai berbincang.

Admiring The Night [Drarry] ✓Where stories live. Discover now