5

806 148 102
                                    

Rasanya ada yang aneh dengan perasaan Doyoung, ia berulang kali mengecek ponselnya dan merasa gelisah, Taeil tak menghubunginya setelah ia mengabaikan pemuda Moon itu tempo hari lalu jadi mungkin itu penyebabnya, meskipun Doyoung membantahnya dengan keras dan beralasan bahwa ia sedikit khawatir tentang bagaimana jadinya projek Taeil.

Doyoung mengerjap beberapa kali ketika ia melihat headline dilaman website kampusnya, itu berada dihalaman teratas website dan memiliki banyak komentar, sepertinya itu tengah viral di kampusnya. Setting panggung yang pernah Doyoung lihat dengan orang yang ia kenal pula menjadi thumbnail artikel diwebsite kampusnya, Taeil benar-benar mengundang senior Kim Jongdae dan tak mencoba membujuknya? Doyoung keluar dari halaman itu dan mengunci layar ponselnya, nafasnya terdengar memburu tak beraturan.

Doyoung cukup gengsi untuk menemui Taeil namun hatinya terasa tak tenang, sama halnya dengan menghubungi pemuda bermata teduh itu, ia merasa gengsi jadi rasanya serba salah dan tak tenang. Tak biasanya bagi Doyoung mengabaikan tugas dari dosennya namun perasaan tak tenangnya itu membuatnya tak bisa melakukan apapun termasuk tugas esainya tentang suara, sepertinya ia butuh seseorang untuk menemaninya mengerjakan tugas namun ia sangat tak ingin ditemani salah satu temannya, mereka akan membuat apapun itu terasa rumit itulah alasannya tak ingin.

Kaki jenjangnya melangkah keluar dari Rumahnya yang nyaman, ini sudah memasuki musim gugur dan udara mulai terasa dingin. Karena ia tak terbiasa dengan dikejar deadline, ia memutuskan untuk meriset paduan suara gereja, ia memiliki waktu satu minggu dan ini sudah hampir hari kelimanya dan ia belum menyelesaikan esainya.

Ada beberapa pesan masuk ketika kaki jenjangnya turun dari mobil, ia pikir itu dari orang yang akhir-akhir ini berputar dipikirannya namun ternyata itu dari Jaehyun.

Jung Jaehyun :

Bagaimana esaimu?

Jung Jaehyun :

Aku belum sempat menulisnya karena ada beberapa hal penting.

Doyoung mendengus keras, ia tahu kemana arah pesan Jaehyun jadi ia memutuskan untuk tak membalasnya namun pemuda rupawan berlesung pipit itu mengejutkannya karena saat hendak mengunci layar, ponselnya berdering dengan foto tampan Jaehyun nyaris memenuhi layarnya.

"Apa?" Tanya Doyoung sedikit bersungut-sungut karena si lesung pipit itu sempat membuatnya tersentak dan hendak menjatuhkan ponselnya.

"Oh apakah kau sedang sibuk?" Tanya Jaehyun didalam sambungan telpon dan terdengar sok polos ditelinga Doyoung.

"Ya aku sibuk, apa yang kau inginkan?" Jawab sekaligus tanyanya tanpa basa-basi karena pada dasarnya ia bukan orang yang suka berbasa-basi pada teman-temannya.

Terdengar si pemuda disambungan telpon mendesis ragu karena nada tak bersahabat Doyoung. "Aku hanya ingin memberimu informasi penting jika esaimu belum selesai, Taeil pernah bergabung dalam paduan suara SMA dan gereja," Doyoung tertegun untuk apa yang baru saja Jaehyun katakan.

"Mungkin kau bisa bertanya-tanya padanya daripada membuat kakimu lelah seharian berkeliling untuk riset?"

Sial ada apa dengan Jung Jaehyun? Pemuda rupawan itu orang yang pertama kali mempertemukannya dengan Moon Taeil dan sekarang pemuda itu seperti mencoba membuatnya dekat kembali dengan Taeil setelah beberapa hari ini ia tak bertemu dengan pemuda berparas teduh itu karena kesal mereka —terutama Taeil— tak mencoba untuk membujuknya. Ya, sebenarnya Doyoung ingin dibujuk dan hadir dalam projek itu.

"Jika esaimu telah selesai kabari aku oke? Sampai jumpa." Jaehyun menutup sambungan telpon dan Doyoung sudah terdiam di tempatnya selama hampir lima menit karena memikirkan tawaran yang secara gemblang dipaparkan Jaehyun.

Doyoung And His Temperament [ILYOUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang