—Biarkan aku menjadi egois karena sesuatu yang disebut dengan cinta—
Entah berapa lama jimin hanya duduk termenung menatapi Foto pernikahannya dengan tatapan sendu yang menyayat hati.wajah tampannya juga telah di tumbuhi oleh bulu-bulu halus disekitaran dagu dan bawah hidung.pipi pria park itu pula tampak menirus. terlihat jika ia tidak memikirkan soal penampilan.
"Yoongi kau dimana sayang..."
satu bulan bulan sudah terlewat pasca kecelakaan yang di alami oleh yoongi.dan selama itu juga jimin merasa hidupnya kosong dan hampa.meski di hatinya ada sercah harapan bila yoongi masih hidup.karena sampai saat ini jasad istrinya belum juga di temukan.
"jimin"mirae memandang miris sang putra yang semakin harinya, semakin kurus. anak satu satunya tersebut terlihat amat tengah putus asa.
Walau sang ibu yang memangilnya jimin tidak menoleh sama sekali.ia tau ibunya kesini untuk menyuruhnya makan.dan ia tidak memiliki selerah sama sekali untuk sekedar mengisi perut.
"jimin makanlah dulu nak "mendudukan diri di samping sang anak Sambil memangku nampan Yang berisi makanan.ia tak sangup melihat jimin yang terpuruk seperti ini.
Jimin mengeleng pelan dengan tersenyum tipis.
"tidak eom—"
"kau harus makan jimin.setidaknya demi anakmu jiyoon"cara terampuh menyuruh jimin mengikuti perkataannya adalah jiyoon.dan mirae akan mengunakan alasan Itu sebaik mungkin.
Pengelihatannya melihat lantai kamarnya.menimang,benar selain demi jiyoon ia harus tetap sehat agar dapat mencari yoongi.
"baiklah eomma"
Wanita paru baya tersenyum ia sangat mengerti apa yang dirasakan oleh jimin.kehilangan seorang istri itu sangat berat apalagi Usia jiyoon baru tiga bulan.
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Bunyi dari alat pengukur detak jantung.menjadi satu satunya bunyi yang paling kontras terdengar di ruangan serba putih.berpadu pula dengan bunyi dentingan jarum jam.sehingga memberi kesan ruangan yang tampak amat membosankan.
