Maverick 7

1K 160 78
                                    

Mina kini sudah berada di rumahnya, bersama Jihyo. Teman-temannya kesal sebab Mina telat dan hanya mengikuti sesi makan saja. Acara jalan bareng itupun menjadi kacau. Mina frustasi jika teman-temannya sudah seperti ini. Semua gara-gara Chaeyoung! Jika saja ia tidak mengajak Mina ke toko Vinyl mungkin kekacauan ini tidak akan terjadi, pikir Mina.

Bagi Mina sahabat adalah segalanya, Mina selalu memprioritaskan sahabatnya lebih dari siapapun (kecuali orangtua).

"Min, gue tidur di sini ya" ucap Jihyo sedikit ragu

"Nyokap lu?" Mina lebih khawatir jika tidak ada Jihyo di rumah, maka ayah Jihyo akan menyiksa ibunya habis-habisan.

"Nyokap gue lagi keluar kota, jengukin nenek gue. Kalo gue di rumah nanti gue yang bakalan kena jatah" jatah yang di maksud Jihyo adalah KDRT dari ayahnya. Mina merasa miris dengan kehidupan sahabatnya tersebut.

Jihyo sering menginap di rumah Mina, tentu dengan alasan yang sama, menghindari amukan ayahnya yang selalu merasa puas jika sudah menyiksa keluarganya

"Lu engga coba bawa bokap lu ke psikolog Ji?" Tanya Mina. Mungkin pertanyaan ini sudah ratusan kali keluar dari mulutnya dan rasanya Jihyo sudah bosan menjelaskan secara detail.

Jihyo membuang nafas kasar. Ibunya yang menentang, ia merasa ayahnya baik-baik saja. Jihyo dan ibunya memiliki sifat yang sama, seburuk apapun perlakuan pasangan pada mereka, tidak akan mengurangi rasa cinta mereka.

"Gabisa Min, gue yang bakalan di marahin nyokap gue, yang ada malah nyokap gue ngamuk, acak-acak rumah dan semua makin kacau!" Air mata mulai mengalir dari manik Jihyo, segera Mina memeluk Jihyo. Mina perlahan mengusap lembut punggung Jihyo yang di rasa semakin kurus saja.

"Lu bebas kapanpun datang ke rumah ini Ji, kabarin gue kalo ada apa-apa. Gue yang harus pertama tau kabar lu Ji" cerca Mina sedikit posesif. Lembut tangan Mina mengusap rambut Jihyo, membuat ia terisak di pelukan Mina.

Jihyo tak ingin terus berlarut-larut meratapi nasib hidupnya, ia menyeka air matanya dan melepaskan pelukan. Senyuman ia berikan pada sahabatnya tersebut.

"Tzuyu ngasih ini ke gue" Jihyo memamerkan kalung pemberian kekasihnya pada Mina, lawan bicaranya hanya memutar bola mata malas. Selalu seperti itu, Tzuyu datang menemui Jihyo, meminta maaf dan memberikan sebuah hadiah, lalu Jihyo memaafkan.

"Heummm" Mina berdeham merespon malas

"Jangan gitu dong! Tzuyu udah baik juga, masih aja lu gasuka sama dia" tutur Jihyo memuji kekasihnya.

"By the way, lu tadi jalan sama Chaeyoung ya? Mankannya lu telat" Mina menatap sahabatnya tidak percaya. Bagaimana dia bisa tahu, sedangkan sejak sore Jihyo bersama dengan sahabatnya yang lain.

"Gue denger tadi pas di depan kelas" Jihyo tersenyum manis kepada Mina, si gadis populer itu.

"Tapi lu jangan cerita ke anak-anak ya?! Please! Apalagi Momo tau, waktu gue cerita nyebelinnya orang itu aja, malah mau di ajak berantem kan? Nayeon apalagi, lu tau dia bawelnya kayak gimana" Mohon Mina dengan menggenggam kedua tangan Jihyo. Aksi itu tentu membuat Jihyo tertawa.

"Yehh! Apaan si lu, emang gue Sana yang suka bocor. Gimana tadi? Seru?" Jihyo kini mulai duduk menghadap Mina, antusias untuk mendengarkan cerita kencan Mina dengan Chaeyoung.

"Ga usah di bahas lah, males gue! Itu orang beneran aneh, alien, sakit jiwa, psyhco..."

"Yaudah sih, jangan terlalu benci sama orang, nanti lu malah jadi suka" ucap Jihyo membuat Mina bergidik ngeri.

"Amit-amit gue suka cowok yang anti sosial, nyebelin, pantes aja dia gapunya temen kayak gitu. Dia kebalikan dari gue tau" ujar Mina lalu menyenderkan tubuhnya ke sofa.

MaverickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang