🌼MAD 03🌼

72K 5.1K 69
                                    

Sudah 2 bulan berlalu dan selama itu pula aku harus menghadapi situasi yang begitu sulit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sudah 2 bulan berlalu dan selama itu pula aku harus menghadapi situasi yang begitu sulit. Buktinya setelah kejadian 2 bulan yang lalu, aku harus mendengarkan begitu banyak caci maki pedas yang keluar dari mulut mahasiswa dan mahasiswi yang ada di kampusku.

Bukan itu saja, laki-laki menyebalkan yang tak lain adalah seniorku sendiri itu juga semakin hari semakin membuatku geram, Rasanya laki-laki itu memang sengaja ingin membuatku kesal setiap harinya. Jika saja aku memiliki cukup uang mungkin aku lebih memilih untuk pindah dari sini dan mencari kampus dan tempat tinggal yang lebih baik.

"Wahh.. Wahh.. Wahh ada gadis eumm ralat wanita beranak satu" ucap Relfan yang tengah berjalan menghampiriku

"Hebat juga yaa Lo, sampai sejauh ini masih aja bertahan" ucap Relfan yang memasang wajah devilnya

"gak ada alasan untuk gw nyerah" jawab Fabi yang menatap Relfan dengan tak kalah sinis

"Ohh okeee gw paham... Kayaknya permainan sebelumnya belum bisa bikin lo sadar" ucap Relfan sambil menyentuh pipi Fabi

"Gw udah sadar! Sayangnya Lo aja yang gak ada kerjaan" jawab Fabi yang menepis kasar tangan Relfan yang hendak menyentuh wajahnya

"Wow... dia baru aja ngejek gw?" tanya Relfan yang menoleh kearah kedua sahabatnya

"Kalo iya kenapa?" Tanya Fabi dengan wajah menantang

"Ck... Ck... Lo ngeraguin pekerjaan gw bitch!" tekan Relfan yang mengubah mimik wajahnya

"Ohh gw baru inget.. Pekerjaan Lo cuma bisa habisin duit orang tua kan??" Ejek Fabi sambil tersenyum

"Gw masih tau malu buat ngehabisin duit orang tua gw" bantah Relfan

"Lo sebutin aja berapa harga permalam, dan bakal gw bayar sekarang" lanjut Relfan

"Gw gak yakin Lo bakal sanggup bayar harganya" jawab Fabi yang membalas ucapan Seniornya dengan tersenyum meremehkan

"Lihat! Dia ngejek gw lagi!" ucap Relfan yang terkekeh pelan ke arah sahabatnya dan setelah itu kembali menatap wanita dihadapannya

"Berapa hmm? Gw bayar sekrang juga" tanya Relfan yang semakin menantang

"Eumm sayangnya gw gak lagi Nerima pelanggan" jawab Fabi dengan santai

"Lebih baik Lo nyari jalang yang lain aja.. dan yang pastinya lebih baik melayani lo dan tentunya harga yang lebih murah, Karna gw udah terbiasa sama pengusaha yang lebih banyak duit dari pada mahasiswa yang hobi ngehabisin duit orang tua doang!" lanjut Fabi yang kemudian melangkah pergi meninggalkan Relfan

"ARGHHH JALANG SIALAN!!!" teriak Relfan yang menendang kursi yang ada di kantin dan memandang tajam kepergian Junior incarannya

Jika kalian bertanya bagaimana perasaan Fabi? Tentu saja sakit! Wanita mana yang biasa saja ketika dihina dan diperlakukan secara rendahan? Fabi ingin rasanya menyerah namun kembali lagi dirinya harus bertahan demi baby Ay, hanya balita mungil itulah yang selalu menjadi penyemangat Fabi disaat lelah dan juga menjadi alasan kuat untuk dirinya terus bertahan.

ME AND DESTINY (END) EKSLUSIF HANYA DI DREAMEWhere stories live. Discover now