(ye/yong)bin

4.8K 469 35
                                    

felix sedang menata pakaian keluarga kecilnya kedalam koper, mereka berniat untuk liburan karena sudah masuk libur panjang. disampingnya ada changbin yang sedang membantu felix memilih dan menata baju.

"kita disana cuman seminggu kan?" tanya felix sembari memperkirakan pakaian mereka apakah sudah cukup atau belum.

changbin berdeham sebagai jawaban ya, "kamu panggil anak-anak aja, mereka tadi main di rumah bang chan."

omong-omong, ini sudah memasuki jam malam. anak-anak mereka memang suka bermain dengan anak chan dan seungmin.

felix merapihkan rambutnya lalu berjalan menuju rumah chan, ia langsung memencet bel rumahnya dan langsung dihampiri anak-anaknya. saat ia ingin pulang, tak lupa ia ucapkan terima kasih karena bisa sabar dengan anak-anak felix.

"ayah, kata chanu, chanu mau punya adek. terus yongbin tanya, gimana caranya punya adek, chanu bilang beli di surga," ceritanya saat sampai di rumahnya, chanu itu anak dari chan dan seungmin. felix terkekeh mendengar cerita dari anak sulungnya yang masih 5 tahun, polos sekali.

"terus kamu percaya?" yongbin mengangguk gemas, rasanya felix ingin menciuminya sampai menangis.

"bukan gitu, sayang. udah yuk, tidur dulu, besok kan mau jalan-jalan," ucap felix lalu memakaikan baju tidur anaknya itu.

"loh, yebin mana?" monolog felix saat ingin memakaikan baju kembaran yongbin.

felix mengintruksikan yongbin untuk segera tidur lalu ia pergi mencari yebin, tadi ia bersamanya bahkan ia gendong sampai kamar.

"yebin, ayo tidur," ucap felix saat melihat yebin yang sepertinya sedang bercerita ke changbin.

"papa jangan bilang ayah, nanti ayah gak percaya," bisik yebin lalu berlari kecil ke arah felix.

.
#
.

felix membaringkan tubuhnya dikasur, ia tak menyangka yebin sedikit susah untuk tidur karena terus menganggu yongbin agar terbangun dari tidurnya.

"tadi yebin cerita," ucap changbin yang baru saja selesai mandi, felix merasa tertarik mendengar lalu duduk.

"cerita apa?"

"kalo mau punya adek katanya harus beli di surga," ucap changbin sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"oh, tadi yongbin juga cerita."

"tapi katanya gak boleh ceritain ke kamu, soalnya yebin liat kamu ketawa pas yongbin cerita, takut kamu ngetawain yebin."

"lagian chanu ceritanya gitu, gimana gak ketawa. keren juga mereka pas nyeritain itu," ucap felix lalu membaringkan dirinya lagi, menatap langit-langit kamarnya.

tiba-tiba, mata felix seperti ditusuk-tusuk karena sisa air dirambut changbin menetes tepat diwajahnya.

"mau ngapain," ucapnya lalu mendorong changbin agar tidak didepannya.

"kangen," ucap changbin yang masih bertahan diposisi itu.

"setiap hari ketemu—" ucapan felix terpotong karena changbin menciuminya. felix tidak berkutik, ia mengikuti alur dari changbin.

tak lama, ia sadar saat changbin mulai mengelus perutnya. ia berusaha tautannya tetapi changbin terlalu kuat. karena itu, felix memukul kecil dada changbin agar suaminya itu sadar. bukan apa-apa, besok mereka pergi, butuh tenaga ekstra karena sekalian menjaga anak-anak.

keduanya terlepas dan sedikit terengah-engah. felix menatap changbin, changbin menatap felix.

"keringin dulu rambutnya," titah felix.

mnkh | changlix [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang