💚Bagian 11💚

5.6K 697 32
                                    

Hi,,,

Welcome to my story

Sorry for typo

Enjoyed

Hope you like it

Votemment please

Happy reading!!!

































#At Suh International Hospital

Diwaktu yang sama namun di tempat yang berbeda. Donghyuck tengah berjalan di sebuah lorong menuju lift rumah sakit. Dengan bocah kecil yang berjalan lucu disamping Donghyuck.

Jisung terlihat lucu dengan setelan bermotif jerapah dan topi bercorak kulit jerapah. Tak lupa sepatu putih dengan aksen jerapah yang lucu. Jangan lupakan juga para suster maupun dokter yang berpapasan dengan mereka selalu melontarkan kalimat lucu ataupun gemas pada Jisung.

Donghyuck berjalan bersama Jisung menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai 6, dimana ruangan Donghyuck berada. Cukup lama mereka berdua menunggu pintu lift yang tak kunjung terbuka, Donghyuck berniat menggendong sang anak jika saja pintu lift terbuka dan menampilkan seorang pria tampan yang mengenakan jas putih.

"Selamat pagi Dokter Lee"sapa pria tampan itu pada donghyuck.

Donghyuck membalas dengan senyuman, "Selamat pagi Dokter Cha"setelah menyapa balik, Donghyuck menuntun Jisung untuk masuk kedalam lift. Cha Eunwoo sedikit memberi ruang untuk Donghyuck dan bocah kecil yang masih asing baginya.

Jisung terlihat memandangi pantulan dirinya di dinding lift dengan pipi yang menggembung. "Eomma"Jisung memutuskan untuk memanggil sang ibu yang tengah berbincang dengan rekannya.

Donghyuck pun menoleh, begitupun dengan Eunwoo yang sedikit terkejut dengan bocah laki-laki itu yang memanggil Donghyuck dengan sebutan ibu.

"Ya sayang?"tanya Donghyuck pada Jisung

Jisung menunjuk pantulan dirinya, Donghyuck mengikuti arah telunjuk Jisung. Seketika tertawa pelan ketika memahami apa maksud sang anak.

Donghyuck mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh mungil Jisung, "Itu pantulan dirimu sayang. Biaa dibilang dinding besi ini sama dengan cermin yang berada di kamar appa"jelas Donghyuck pada Jisung.

Jisung sedikit tak mengerti, namun ia tetap menganggukkan kepalanya seolah-olah ia mengerti penjelasan sang ibu. Perlakuan Jisung mengundang gelak tawa dari dua orang dewasa yang berada dalam lift itu.

Tak lama, lift yang mereka tempati telah sampai di lantai tujuan Donghyuck. Donghyuck pun bersiap dengan mengenggam erat tangan mungil Jisung. Tak lupa Donghyuck berpamit oada Eunwoo yang lantai tujuannya masih 2 lantai diatas lantainya.

Setelah pasangan ibu dan anak itu keluar dari lift, meninggalkan sebuah pertanyaan di kepala Dokter tampan itu. "Donghyuck sudah menikah?"










































#At Smuggles Cafe & Resto
(Aku ngasal egen)

Di sebuah resto yang terletak di kawasan distrik Gangnam. Tempat ini sangat terkenal dengan cita rasa masakan yabg dihidangkan tak pernah mengecewakan pembeli. Dan juga pegawai- pegawainya yamg sangat ramah. Belum lagi dengan suasana restonya yang bertemakan musin semi. Sungguh tempat yang patut dikunjungi.

Resto yang memiliki dua lantai dengan tempat indoor  maupun outdoor. Resto yang tak pernah sepi pengunjung ini selalu menghadirkan menu-menu yang berbeda setiap dua bulan sekali.

Beralih pada sebuah meja di lantai dua outdoor, terlihat 2 orang dewasa dan 1 orang bocah laki-laki tengah menikmati makan siang ditemani dengan hiruk pikuk jalanan yang sangat padat.

Chenle yang sibuk dengan donkatsu nya tidak menghiraukan atensi kedua orang tuanya yang kini tengah terlibat adu cekcok. Chenle dengan santainya menyuapkan sesendok nasi penuh kedalam mulutnya yang mungil dan membuat pipinya terlihat mengembung lucu.

Renjun menatap Jaemin tajam. "Kau! seharusnya  kau tidak menolaknya. Kasihan wanita itu. Ck dasar lelaki sama saja"Gerutu Renjun dengan tangan yang sedari tadi menyuapkan bulgogi ke dalam mulutnya. Namun tetap menggerutu.

Jaemin berdecak, "Njun. Kan aku sudsh berjanji pada Chenle. Lagipula, kau pun lelaki Njun."Kata Jaemin seraya menatap Renjun yang masih sibuk mengunyah, tak lupa dengan umpatan-umpatan kecil yang Renjun ucapkan.

Jaemin menyeruput kopi nya yang tersisa setengah cangkir, lalu mengambil tisu untuk mengelap mayonaise yang berada di pipi Chenle.

"Maa,,,"panggil Chenle pada Renjun.

Renjun menoleh, merubah tatapannya yang awalnya tajam menjadi lembut ketika menatap putranya, "ya, sayang?"tanya Renjun pada Chenle.

Chenle menunjuk gelas milkshakenya yang sudah habis. "Lele haus Maa. Pesan lagi yaa??"Mohon Chenle dengan sedikit puppy eyes.

Renjun menggeleng, "tidak sayang. Sudah cukup, kalau ingin memesan lagi. Pesan air mineral saja ya?"Bujuk Renjun.

Chenle mengerucutkan bibirnya, "Tapi, maa. Aku ingin milkshake boleh yaa??"Dengan jurus andalan kedua milik putra kesayangan Na Jaemin yang mungkin jurus ini menurun dari Jaemin sendiri. Aegyo yang sangat menggemaskan bagi Jaemin.

Jaemin pun mengangkat tangannya, "saya pesan milkshake coklatnya lagi. Dan jangan lupa air mineral."Lalu sang pelayan berjalan setelag mencatat pesanan Jaemin.

Renjun menatap tidak percaya pada Jaemin yang dengan santainya meminum kopinya. Sedangkan Chenle, ia sudah bersorak kegirangan di kursinya. Dan tetap melahap donkatsunya yang tersisa satu sendok lagi.

Renjun menatap tajam Jaemin. Yang dibalas tatapan polos oleh Jaemin, "Tuan Na!kau tidur di ruang tamu malam ini!"Kata Renjun dengan sedikit penekanan.

Jaemin melongo, "Lho Njun. Aku hanya menafkahi anakku. Apa salahnya?"tanya Jaemin dengan watadosnya.

Renjun mendelik, "Ayolah Jaem. Dia sudah menghabiskan segelas milkshake coklat. Tak baik baginya yang masih dimasa pertumbuhan meminum banyak perisa coklat itu. Apalagi gulanya sangat manis. Jaem, YaTuhann"gerutu Renjun dengan nada pasrah di akhir kalimat.

Chenle melihat sang ibu dengan tatapan bersalah. "Māmā yuánliàng wǒ(mama maafkan aku)"Kata Chenle seraya memeluk ibunya yang tengah duduk.

Renjun sedikit terkejut. Lalu melihat oknum yang memeluknya, dan senyum teduhnya mengembang kala melihat sang anak yang memeluk tubuhnya. Renjun pernah berfikir kalau Chenle adalah murni anak Jaemin. Karena sifatnya sangat sama dengan Jaemin sang ayah.

"Njun. Maafkan aku"Jaemin pun mengikuti Chenle. Namun, Jaemin memeluk Renjun dari belakang. Jangan lupakan mereka berada diluar ruangan. Otomatis, adegan ini seperti ditampilkan secara publik. Dan membuat mereka yang melihat merasakan iri dan jerit-jerit.







































-TBC-

Terima kasih sudah meluangkan waktu

Maaf pendek.

Jangan lupa Vote dan Komen

See you in next chapter

SALAM SIJEUNI💚💚💚

By hellojeppo_

The Young Parents [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ