[39] Spen a day with you

79 20 0
                                    

"Ngapain lagi?"

Leon terkejut, ia membalikkan badan nya lalu menutup pintu pelan. Sangat pelan, tapi Yuki masih bisa mendengar bahwa ada yg memasuki kamar nya.

"Heheheh, kok kebangun sih Yu. Padahal niat nya mau ngejutin!"

Yuki terpaksa bangkit dari ranjang nya dengan kesal sambil menatap Leon. Enak saja, kalau ia tidak terbangun. Lelaki itu pasti lagi-lagi akan menyelinap tidur di kamarnya.

"Gak boleh nebeng tidur, ini waktu me time aku!" Kesal Yuki tau apa yg sedang di pikirkan lelaki itu

"Eh? Kan, nebeng dong Yu. Masa sama calon suami sendiri gak boleh sih?"

Memutar bola matanya malas, Yuki malah menyibak selimut nya karena perut nya keroncongan.

"e...e..ehh, mau kemana hmm?" Cegat Leon saat Yuki beranjak dari kasur nya dengan rambut yg acak-acakan dan baju kantor yg belum diganti.

"Kamu belum mandi?"

"Belum!" Ujar Yuki menatap Leon datar

Leon memasang smirk jahat nya, ia lalu menatap Yuki dan kebetulan yg sepertinya juga mendukung.
"Jangan pikir kalo aku mau ikut rencana busuk mu ya bang, dah sana pergi!"
"Yahh, kok kamu tau sih?" Kesal Leon

Krokkkkk..

Leon dan Yuki saling menatap. Bukan! Lebih tepat nya Leon dan Yuki menatap ke satu arah, ke arah asal nya bunyi tadi.

"Kamu belum makan?" Ujar Leon dan Yuki mengangguk dengan wajah datar nya membuat kedua sudut bibir Leon terangkat.

"Udah, kamu mandi gih. Aku mau masak dulu, tadi aku lihat di dapur gada makanan!"

"Okeee!" Ujar Yuki dengan memasang deretan gigi putih nya. Leon mengacak rambut Yuki, gemas. Lalu hendak beranjak. Namun..

Cup

Mata Leon membulat, ia menatap Yuki yg menatapnya dengan wajah datar.
"Buat ucapan makasih udah masak sama aku!" Ujar Yuki

"Kamu suka buat gerah deh!" Ujar Leon

"Aku mandi dulu, nanti kamu nyusul!"

Yuki segera mendorong Leon keluar lalu bergegas mandi. Sementara Leon hanya berdecak kesal, tidak dulu tidak sekarang. Yuki masih saja suka membuat nya gerah sendiri.

Dengan segera Leon membuka jas nya dan juga dasi nya. Lalu melangkah menuju dapur. Membawa beberapa potong ayam segar dari kulkas. Tangan Leon dengan lihai mengolah daging itu dan meracik bumbunya.

Setelah bumbunya jadi, Leon segera memasak dan menyatukan bumbunya. Aroma masakan Leon langsung memenuhi aroma dapur membuat Yuki yang sudah selesai dengan mandi nya segera menuju dapur.

Leon memasak dengan penuh konsentrasi. Menyicipi rasa masakannya hingga sebuah tangan yg tiba-tiba melingkar di pinggang nya membuat pergerakan Leon terhenti. Leon tersenyum senang, ia sedikit memiringkan wajah nya ke belakang namun

Cupp

Yuki lagi-lagi mengecup pipinya. Leon kali ini merasa kegirangan.

"Aroma nya harumm!" Ujar Yuki manja

"Mau nyoba?" Ujar Leon sambil mengambil sedikit bumbu dan menyodorkan nya pada Yuki

"Gimana?" Ujar Leon sambil memiringkan kepalanya demi bisa melihat wajah Yuki yg masih betah memeluknya dari belakang.

"Enakk, aku suka!" Guman Yuki jujur

"Siapa dulu dong yg masak!" Kekeh Leon

Yuki ikut bergerak ketika Leon bergerak juga. Ia masih betah memeluk lelaki itu dari belakang. Rasanya, punggung Leon ini akan menjadi tempat favoritnya.

"Gak mau lepas nih?" Goda Leon saat sudah menyediakan masakannya tadi di atas piring. Ia hendak melepaskan tangan Yuki yg melingkar di pinggang nya. Namun, ia juga tidak rela.

"Hmmm? Mau aku lepas?"

Leon tiba-tiba merasa bulu kuduk nya merinding saat Yuki tiba-tiba meletakkan kepalanya di bahu Leon.
Nafas hangat Yuki menerpa leher Leon. Membuat lelaki itu semakin gerah. Dengan terpaksa, Leon melepas tangan Yuki yg berada di pinggangnya dan segera berbalik. Ia menatap wajah Yuki yg tanpa make-up namun semakin cantik. Leon kadang geram sendiri melihat Yuki.

"Udah mandi? Rambut nya masih basah nih!" Ujar Leon lalu menarik tangan Yuki lembut menuju sofa dan mendudukkan gadis itu.

Leon beranjak ke kamar gadis itu, mangambil handuk kering dan datang lagi.

"Sengaja kan gak dikeringin, biar aku yg buat kan?" Ujar Leon

Yuki mengedikkan bahu nya dan membiarkan Leon mengeringkan rambut basah nya yg memang sengaja ia biarkan.

Leon dengan sangat hati-hati mengeringkan rambut Yuki. Jika dipikir-pikir lagi, Leon memang sudah terlalu bucin dengan gadis satu ini. Seumur hidup nya, Leon memang tidak pernah melakukan hal-hal norak seperti yg ia lakukan saat ini.

Bahkan,dulu. Sebelum bertemu dengan Yuki dan sebelum menjadi bucin parah. Leon selalu mengejek teman-teman nya yg sering melakukan hal yg ia lakukan sekarang.

"Udah, aku ambil makanan dulu ya!" Ujar Leon lalu beranjak dari sebelah Yuki.

Tidak lama kemudian, Leon datang dan membawa masakan tadi. Menyajikan nya di atas meja

"Udah , makan yuk!" Ujar Leon saat menyadari Yuki yg hanya menatap nya sejak tadi dengan wajah datarnya yg menyebalkan. Hal yg tidak Leon sukai adalah wajah datar Yuki. Karena Yuki yg menatapnya dengan wajah datar nya membuatnya tidak tau seperti apa perasaan gadis itu.

"Yu, ayok. Bengong mulu, baru sadar kalo aku ini tampan hmm?" Kekeh Leon

"Bukan,aku baru nyadar kamu itu perhatian banget!" Ujar Yuki sambil duduk di sebelah leon

"Ammmm!" Ujar Leon sambil menyuapi Yuki

"Iiihh, makan aja deh bang. Aku bukan anak kecil!"

Leon yg sedang semangatnya langsung berhenti, ia menatap Yuki sambil mengerutkan kening nya.

"Yee, muka nya nih. Hahahahah, serius banget sih bang!" Ujar Yuki lalu memasukkan makanan yg masih berada di tangan Leon ke dalam mulutnya.

Yuki juga segera mengambil suapan di sendok nya lalu memberikan nya pada Leon.

"Kok kamu suka banget sih buat aku kaget?"

Yuki terkekeh, ia mengecup pipi Leon lagi. Senjata ampuh untuk menahlukkan lelaki itu.

"Maap!" Ujar Yuki tersenyum lembut

"Hmmm" ujar Leon menahan senyum nya . Yuki memang sangat suka membuat nya spot jantung.

Selesai makan, Yuki dan Leon masih berada di sofa. Yuki membaringkan kepalanya di paha Leon. Sementara lelaki itu sibuk mengelus rambut Yuki

"Yu!"

"Hmm!"

"Jangan hmm,hmmm doang Yu. Aku gak suka, kan dari dulu udah aku bilangin!"

Yuki membuka mata nya lalu menatao Leon yg berada di depannya. Yuki laku tersenyum dan bisa di tebak, hal itu juga menular pada Leon.

"Iya bang?" Ujar Yuki

"Aku mau nanya sesuatu, bolehh?" Ujar Leon

"Apa?" Ujar Yuki sambil menutup kedua bola mata nya lagi. Menikmati elusan Leon di rambutnya.

Leon menatap Yuki yg memejamkan mata nya lagi, menikmati waktu berdua mereka saja sudah membuat Leon merasa senang. Ia mengurungkan pertanyaan dan membiarkan Yuki berbaring dengan nyaman di atas paha nya.

Behind the MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang