OLS chapter 111

3.3K 410 23
                                    

Besoknya Hayate merasa lebih cerah karena sudah puas dengan sexnya.

Dia tertidur setelah sarapan dan Hiro harus ke kantor karena dipanggil Kazama.

Mereka harus mengurus orang-orang Watanabe yang sudah menyakiti mereka.

Saat Hiro pergi, Tobi justru datang dan duduk di samping Hayate yang sedang tidur.

Karena merasa ingin ke toilet, Hayate terbangun dan melihat Tobi bukan Hiro.

"Dimana Hiro?"

"Tidak tahu, aku datang sudah tidak ada orang. Apa yang kau perlukan? Akan ku ambil."

"Tidak perlu,"

Jawab Hayate mengambil hpnya di samping tempat tidur.

"Kau dimana! Aku mau ke toilet kau tidak ada!"

Marah Hayate pada Hiro saat teleponnya diangkat.

Segera teleponnya dia tutup.

"Kalau mau ke toilet aku bisa membantumu."

Ucap Tobi pada Hayate.

"Tidak perlu."

"Aku tahu kau masih kesal dengan keluarga cabang yang melakukannya, tapi kami benar-benar tidak tahu dia melakukan hal ini."

Jelas Tobi.

"Mereka adalah bawahanmu! Kenapa tidak tahu?! Bagaimana kerja kalian?!"

Pekik Hayate.

"Aku tidak pernah curiga pada keluarga sendiri dan memang kami tidak dekat."

"Sudahlah aku tidak ingin mendengar penjelasanmu!"

Balas Hayate masih tidak menyukai keluarga Watanabe.

"Aku minta maaf kalau salah."

Ucapnya menyesal. Hayate masih melihat pintu kamarnya dan Hiro masih belum kunjung datang.

Dia sudah kebelet sekali. Tobi melihatnya tidak nyaman,

"Aku bisa mengantarmu. Biarkanku mengantarmu,"

Pintanya pada Hayate. Dia menatap pintu sebelum melihat Tobi.

"Baiklah,"

Ucapnya menyerah dan meminta Tobi membawanya ke toilet, daripada ngompol di celana kan sangat memalukan.

Pertama dia membantu Hayate turun dari kasur, dia tidak tahu kedua kaki Hayate tidak bertenaga. Dia pikir hanya satu kakinya yang terluka dia menopang tangannya tapi kaki Hayate tidak bisa jalan.

Jadi dia hampir jatuh, untung Tobi kuat dan bisa menahan beban tubuh Hayate dengan memegang erat pinggang Hayate.

"Kau baik-baik saja?"

Tanya Tobi.

"Kakiku tidak bisa digerakkan.."

Ucapnya dan Tobi pun langsung menggendongnya dengan gaya putri.

"Maaf, aku tidak tahu."

Hayate merasa sedikit malu, Tobi orang kedua yang menggendongnya seperti ini sesudah Hiro.

"Baiklah, kita ke toilet sekarang."

Ucapnya segera membawanya ke toilet,

"Kau bisa mendudukkanku ke toilet."

"Baik."

"Kau boleh keluar setelahnya."

Pesan Hayate setelah Tobi mendudukkannya ke kloset.

"Kau yakin?"

"Iya, aku hanya sebentar."

"Tidak perlu dibantu?"

"Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri."

"Baiklah, kalau sudah selesai katakan padaku."

Ucapnya berjalan keluar, Hayate menghela nafas dan mengutuk Hiro yang meninggalkannya sendiri dengan Tobi.

Setelah selesai, dia pun memanggil Tobi dan Tobi kembali menggendongnya keluar.

Saat itu Hiro baru tiba dan melihat Hayate dalam gendongan alpha lain. Rasa cemburunya langsung maksimal, dia merebut Hayate dari tangan Tobi.

Tobi menatapnya, Hayate memukulnya.

"Kau berani baru datang!"

Pukulnya pada Hiro.

"Maaf, aku ada urusan dengan Kazama san."

"Apapun itu! kalau meninggalkanku sendiri di sini lagi akan kupotong kakimu!"

"Maaf, tidak akan kuulangi!"

Pekiknya menyesal, setelah urusannya dengan Hayate selesai dia pun menatap Tobi.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Menjenguk Hayate."

"Kalau sudah kau boleh pergi."

"Kau tidak perlu mengusirku, aku akan pergi sendiri."

Ucapnya berjalan pergi.

Hayate belum puas memukul Hiro dan memukulnya sambil Hiro membawanya ke kasur.

"Kenapa kau membiarkannya menyentuhmu!?"

"Aku tidak punya pilihan! Aku sudah tidak tahan!"

Balasnya dan Hiro benar-benar menyesal. Dia mencium aroma alpha lain di tubuh omeganya dan membencinya.

Dia pun mengendus dimana bau itu dan menggantinya dengan aromanya.

Hayate memukul kepalanya.

"Kau tidak perlu segitunya!"

"Aku tidak suka omegaku bersama alpha lain!"

Balasnya masih mengendus dan tiba kedua orang tua Hayate seperti melihat Hiro memaksa Hayate untuk melakukan sex.

Ibunya langsung bilang.

"Hayate sedang sakit, jadi jangan melakukannya."

Pesannya.

"I-Ibu ini bukan seperti yang anda lihat!"

Paniknya. Kedua orang tuanya memicingkan matanya menatap Hayate.

"Tadi ada Tobi datang jadi aku mau menghapus aroma orang itu dari tubuh Hayate!"

Jelasnya dan kedua orang tuanya menatap lebih aneh lagi. kenapa dengan aroma Tobi bisa di tubuh anaknya?

Hiro menjelaskannya lagi dan mereka hanya manggut-manggut dan 'O'

Hiro jadi malu sendiri menjelaskan kecemburuannya pada mertuanya.

Omegaverse Love StoryWhere stories live. Discover now