13

544 109 17
                                    

Sudah 20 menit melewati jalanan yang sepi sejak pengumuman adanya zombie dan penutupan kota Seoul. Mobil yang Yunho kendarai tidak mengalami masalah sama sekali, penghuni di dalamnya bisa bernafas lega selagi memikirkan solusi yang tepat untuk segera kembali ke Seoul tanpa masalah. Virus yang menyebar tidak bisa dibunuh secara permanen tetapi hanya bisa di tekan penyebarannya.

Tim khusus yang sedang bertugas menjaga perbatasan pasti sangat kewalahan. Mobil-mobil melaju cepat melewati mereka, sangat tergesa-gesa hingga hampir menabrak tiang rambu lalu lintas.

Berbanding terbalik dengan Yunho yang sibuk memikirkan solusi untuk Sampai dengan selamat, Jaejoong dengan senjata lengkap di tangannya memperhatikan sekitar. Instingnya berseru jika ada sesuatu yang memperhatikan mereka di balik hutan yang dilewati. "Yunho, kurasa kita tidak akan sampai dengan cepat. Setelah kuperhatikan sepertinya zombie-zombie ini telah berevolusi."

Sebagai salah satu yang bergelud dalam Biovirus, Jaejoong bisa dengan mudah mengenali suatu jenis virus jika telah berevolusi. Zombie pada umumnya bergerak mengikuti bunyi yang terdengar, tidak bersembunyi dalam hutan seperti sudah mati.

"Berarti yang dikatakan pusat penelitian itu benar, virusnya berevolusi dan meningkatkan daya para mahkluk itu." Ini sangat gawat, lirikan sekilas pada si kembar yang memperhatikan sekitar dengan antusias. Mereka seolah sedang melihat sesuatu yang menarik di luar sana. "Coba kau tanya anak-anak apa yang mereka lihat, aku akan fokus menyetir." Jalanan memang sepi tapi dihalangi oleh beberapa truk dan mobil yang terparkir sembarangan. Semua bergegas menyelamatkan diri dari bahaya.

Melepaskan senjatanya di atas dashboard, Jaejoong merubah posisinya jadi menghadap belakang seolah lupa jika tengah berbadan dua. "Kalian mau melakukan hal seru?", Tanya jaejoong, penglihatannya dan Yunho cukup baik dan tidak ada masalah sama sekali—yang dilakukannya saat ini adalah melatih anak-anak untuk bisa mengenali Zombie dan tidak menyamakan dengan manusia hidup.

Yuno dan Jaehyun menganggukan kepala antusias, keduanya sejak tadi memperhatikan luar mobil sembari berpikir apa yang terjadi di luar sana. "Ayo lakukan, aku akan melakukan dengan sangat sangat baik.", seru Yuno. Sedang saudaranya hanya mengangguk dengan senyuman di wajah.

"Baiklah. Sekarang coba perhatikan sesuatu di luar sana jika dia bergerak sempoyongan atau Kalian merasa takut saat bertatapan, katakan pada papa.", Jaejoong tidak tau metode ini tepat atau tidak, selama menjadi anggota pasukan Khusus tidak ada metode mengajari anak-anak kecil. Diam dan memperhatikan bagaimana kedua anaknya melepaskan seat belt dan memperhatikan sesuatu di luar jendela.

Semua yang mereka perlukan sudah dipindahkan ke dalam mobil sehingga tidak butuh keluar jika sesuatu terjadi. Kemampuan Jaejoong dalam menembak pun sangat baik jadi tidak perlu berkelahi. "Hati-hati awas jatuh.", Peringat Jaejoong.

Yunho melajukan mobil saat sudah melewati area padat akan Mobil-mobil yang ditinggalkan. Tempat ini seolah baru di hantam oleh badai besar padahal tadi terlihat berbeda. Mereka masih memiliki cukup makanan untuk 1 atau 2 hari itu sebabnya harus segera sampai.

"Papa kenapa mereka hanya melihat kita dari sana? Mereka seperti tentara di tempat kerja Daddy.", Jaehyun menunjuk ke arah luar—tepat pada sesuatu yang berdiri di sana dan bersembunyi dari sinar.

Jaejoong memperhatikan, matanya menyipit dengan alis menyatu—otak bekerja dengan cepat, seringai terbentuk sebagai bentuk jika dia berhasil menemukan sesuatu yang berbeda.

"Papa mereka takut matahari sepertinya mereka anak rumahan.", Celetuk Yuno yang melambai pada apa yang dilihat olehnya. Biasanya mereka yang berkulit pucat dan bersembunyi dari orang lain tidak pernah keluar dari rumah atau bermain di bawah sinar matahari. Sangat kasihan.

Rеsident Evil | Yunjae Vers. ✔️Where stories live. Discover now