tanpa batas ; dream x rj

- 𝖮2. 𝖣𝗎𝗆𝖻 : 𝑛𝑜𝑟𝑒𝑛 :

Malam ini Renjun berniat ke minimarket membelikan mama nya samyang, mama nya bilang ia ingin makanan pedas, jadilah ia dengan setengah hatinya berjalan malas ke arah minimarket

setelah menyelesaikan urusanya dengan samyang dan minimarket , ia pergi berjalan jalan sejenak di sore hari untuk sekedar mencari thaitea atau greentea

matanya menatap caffe yang baru saja diresmikan di seberang minimarket beberapa hari yang lalu, lantas ia membawah kakinya melangkah ke dalam caffe tersebut

namun yang ia dapatkan adalah kekasihnya Lee Jeno tengah mencium kening senior nya Park siyeon

beberapa hari yang lalu memang kampus nya khusus nya di tingkat senior ramai berbicara bahwa kekasihnya sedang menjalin hubungan dengan perempuan bertubuh molek itu, tapi renjun tak mengindahkan nya karena ia percaya sepenuhnya pada kekasihnya bahwa kekasihnya tak seperti itu

namun nyatanya ia harus menelan pil pahit melihat dengan mata kepalanya sendiri sekarang sang kekasih tengah mencium kening senior nya itu

ia duduk di meja belakang jeno dan siyeon , memperhatikan interaksi manis mereka, hingga ia melihat siyeon izin untuk ke kamar mandi

kakinya ia bawa ke bangku yang siyeon duduki , " jeno , kenapa kamu harus berbohong soal perasaanmu " ucap Renjun sendu, melihat orang yang sangat ia percayai mengkhianati kepercayaan nya

dapat ia lihat raut wajah Jeno yang terkejut melihat kekasihnya ada dihadapanya " Re- renjun , s- sejak kapan kamu ada disini " ucap Jeno tergagap 

" baiklah Jeno jika ini maumu mari kita berpisah, semoga pilihanmu tidak salah , ya " ucap Renjun sembari menahan air matanya, tak lupa ia mengecup punggung tangan Jeno sembari tersenyum tulus

" terimakasih Jeno, aku pergi dulu " ucap renjun pergi dari hadapan Jeno

entah mengapa setelah Renjun mengucapkan itu, hati Jeno merasa tak tenang

Paginya di kampus yang cukup ramai ini , Jeno mencari Chenle dan Jisung , sahabat Renjun , entah dari semalam hatinya merasa tak enak

entah ia merasa bersalah , atau merasa tak senang jika di putuskan secara sepihak, yang penting Jeno harus bertemu Renjun secepatnya dan menyelesaikan masalahnya dengan Renjun

ia mulai berjalan ke arah fakultas seni, yang notabenya sangat jauh dengan fakultasnya

matanya menelisik satu persatu siswa yang lalu lalang di hadapanya hingga ia menemukan pemuda china yang ia cari , langkah nya ia percepat menuju pemuda tersebut

" Chenle! " ucap nya sedikit berteriak sembari mengejar pemuda itu

yang dipanggil menoleh , lantas memutar bola matanya malas, ia sudah mengerti apa yang terjadi dengan hyung kesayanganya dan pria satu ini , lantas ia menghentikan langkahnya untuk mendengarkan apa yang pria ini hendak sampaikan kepadanya