Chapter 16

7.2K 834 61
                                    







“Sebenarnya kau dipihak siapa?”

“Aku tidak memilih siapapun, Gulf pergilah menuju lantai dua. Aku menyimpan Senapanmu disana.”

Gulf segera menatapnya penuh tanya, jika Gawin tak mendukungnya maka kenapa dia bersikap demikian.

“Waktumu tak banyak, Mew membutuhkanmu. Katakan pada semuanya jika aku minta maaf telah melakukan kesalahan.”

“Aku sama sekali tidak mengerti maksudmu Phi.” Gulf berjalan menjauh dari Gawin. “Tapi entah kenapa aku masih mempercayaimu.”

Gawin menatap sendu kepergian Gulf, tak terasa air mata menetes membasahi pipinya. Segera ia mengusapnya dan berlari masuk ke dalam markas. Gawin harus menyelesaikannya.

Saat hampir sampai, Gawin berpapasan dengan Podd yang kini menatapnya marah.

“Gawin kau-“

BUGH

Gawin langsung meninjunya, lekas berkelahi dan memancing Podd untuk membalasnya. Sesuai dugaan, Podd yang tengah kecewa dan marah adalah yang mudah tersulut emosinya. Gawin tidak peduli wajahnya yang lebam, saat ini fokusnya hanya satu. Yakni tujuannya.

Ketika ia sudah diambang batas kesadaran, Podd segera menendang Gawin hingga tubuhnya terpental jauh dan jatuh tepat di depan Joss Wayar yang saat ini sedang bersitatap sengit dengan Mew. Podd segera membantu Bright melawan Max dan pasukannya.

“Aku tidak percaya ini. Mew Suppasit akhirnya tiba dihadapanku.” Ia melewati Gawin begitu saja, bocah itu sama sekali tidak berguna dan kedatangannya tanpa membawa Gulf tentu membuatnya marah. “Kau menyerahkan dirimu sendiri, itu sungguh luar biasa.”

“Bajingan.” Desisnya santai, Mew sama sekali tidak memberinya ancang-ancang apapun. “Kau telah membunuh banyak nyawa dan masih bisa tertawa setelahnya. Kau benar-benar menjijikan.”

“Ya. Aku memang melakukannya, dan itu adalah tujuanku.” Ia menunduk, mencengkram kerah baju Gawin dan menempelkan mulut pistolnya segera pada pelipis Gawin. “Kau benar-benar tidak berguna. Aku hanya memintamu untuk membawa bocah itu tapi kau kembali dalam keadaan mengenaskan.”

“D-dia, dia berhasil melarikan diri uhk-"

"Kau pikir aku percaya? Bocah itu bahkan tidak lebih dari sekedar remaja biasa."

Diantara rasa nyeri yang kini menderanya, Gawim menatap sekilas Podd yang masih berkelahi di sana kemudian memejamkan mata segera. "A-aku sudah melakukan yang kau inginkan. Tapi Gulf sama sekali tidak ada hubungannya dengan Mew. Aku sudah mencaritahunya."

Sontak bukan hanya Joss yang terkejut melainkan Mew yang saat itu masih diam dengan raut tenangnya pun tak luput dari rasa kejutnya.

"Kau tidak akan mendapat keuntungan dengan menjadikannya sanderaan."

Joss segera bangkit menatap sekitarnya dengan seksama. Pasukannya banyak yang tumbang dan Max sudah jatuh di tangan Bright. Tangan kanan yang selalu ia andalkan itu kini hanya mampu tertunduk di sisi kiri Mew.

"Gulf tidak ada hubungannya dengan Mew? Tapi Fiat mengincarnya."

"ITU KARENA AKU MENYUKAINYA."

Sontak semua pandang mengarah pada pemuda yang tiba bersama beberapa anak buahnya. "Aku menyukainya ayah. Bukan karena perusahaan tapi karena aku benar-benar menginginkan Gulf."

Perlahan rahang Mew mengeras, ia memang bisa mempertahankan wajahnya namun ketika miliknya kembali diusik tentu berhasil memancing amarahnya.

"Jaga bicaramu brengsek." Pegangannya pada Dessert Eagle mengerat. Sorot matanya yang tajam dengan aura gelap kian menguar mampu membuat sekeliling gentar.

BIG LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang