- ch 1 ; Morning Routine

13K 636 36
                                    

     Pada apartment bergaya modern dengan nuansa putih itu terdapat sepasang suami-suami sebagai pemilik sah yang tengah tertidur lelap. Jam dinding pada kamar di mana mereka tidur menunjukkan pukul 7 pagi. Salah satu dari keduanya mulai mengerjapkan mata akibat bias cahaya yang dipantulkan matahari tepat ke arah jendela besar yang mengitari kamar tersebut, menembus mengenai wajah sang pemilik. Sang kepala rumah tangga melihat ke sekeliling ruangan dan matanya tertuju pada suaminya yang masih tertidur pulas di sampingnya.

"Sayang, bangun! Udah pagi," Ucapnya seraya mengguncangkan bahu suaminya dengan pelan.

     Sang pemilik bahu bukannya bangun malah tambah mengeratkan mukanya ke arah bantal.

"Bentar lagi kak! Masih ngantuk," Sang lawan bicara hanya menggeleng karena gemas melihat tingkah kekasih sehidup sematinya.

     Kegiatan pagi itu berakhir dengan keduanya yang kembali tertidur lelap dengan memeluk satu sama lain.

Andai...

Andai bisa seperti itu...

     Nyatanya malaikat mereka sangat suka dengan pagi hari, bahkan matahari pun kalah cepat.

"Hueeee... Hueeee Papa! Papa! Hueee..."

    
"Kak, hari ini kamu yang jaga.." Lagi-lagi pada pukul 5 pagi. Sungguh hari yang indah.

     Pria yang dipanggil 'kak' itu menuju ke arah ranjang kecil yang terletak tak jauh dari ranjang utama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

     Pria yang dipanggil 'kak' itu menuju ke arah ranjang kecil yang terletak tak jauh dari ranjang utama. Dilihatnya manusia mungil, berdiri dengan kedua kakinya yang masih lemah sembari menahan berat badannya dengan mencengkeram kayu yang mengitari tempat tidurnya.

"Jagoan Papa udah bangun ya? Iya, udah bangun ya?" Pria itu mengangkat tubuh kecil jagoannya, menciumnya dan membauinya dengan gemas.

"Papa.. papa.. papiiii?..." Celoteh si kecil.

"Papi masih tidur baby, jangan ganggu dulu ya? Main dulu sama Papa?" Layaknya anak nurut pada umumnya, si kecil mengangguk mengerti akan ucapan orang tuanya.

"Sheewpp Papa sheewpp.." (Sheep Papa Sheep) Setelah memproses apa yang diucapkan oleh si kecil, akhirnya pria itu mengerti. Langsung saja Ia melangkah menuju ruang keluarga yang terletak di samping kamar tidur mereka, menggendong si kecil dengan satu tangan meninggalkan suaminya yang masih terlelap dengan pulas.

     Pria itu mulai menyalakan TV dan mengganti saluran yang sedang menayangkan kartun kesukan si kecil, Shaun the Sheep. Entah Ia pun tak tahu apa serunya kartun ini tetapi si kecil dapat tertawa dengan lepas saat menontonnya. Yang penting si kecil bisa melihat dengan tenang karena Ia akan mencuri waktu itu untuk kembali tertidur sambil bersender di sofa dan memangku sang buah hati.

     Sejam lamannya bapak-anak itu menikmati acara 'menonton kartun' mereka —walaupun hanya si kecil yang menonton, suara anak kecil kembali terdengar kali ini berasal dari kamar di sebelah kamar sang orang tua.

Us - Earthmix [COMPLETE]Where stories live. Discover now