04. Kotak buku

438 74 6
                                    

( 🔮 )

-

Semuanya sedang berada di depan rumah tepatnya di tempat yang mereka gunakan untuk makan, mereka sedang memandangi buku yang sudah mereka temukan di sungai yang tidak jauh dari tempat mereka.

Flashback on

Ketujuh wanita sedang berada di pinggir danau dan ketujuh pria lainnya ditugaskan untuk mencari dahyun dan beberapa makanan disana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketujuh wanita sedang berada di pinggir danau dan ketujuh pria lainnya ditugaskan untuk mencari dahyun dan beberapa makanan disana. Mereka tengah sibuk dengan tugas masing -masing, buku yang mereka cari adalah buku yang akan membuka gerbang dan membawa manusia bumi itu kembali ke tempatnya.

"Andaikan saja ada Dahyun disini," Kata Nayeon mencemberutkan bibirnya. Setelah sampai di pinggir danau tongkatnya mengatakan jika buku itu berada di sebuah perairan terdalam tanpa menunjukan lokasi. Nayeon memiliki tongkat, ia menemukanya saat dirinya sampai di hutan sihir ini. Ada untungnya juga untuk memiliki tongkat ajaib itu walaupun bentuknya seperti kayu tua.

"Kita harus bagaimana? Danau ini gelap dan dalam kita akan kehabisan nafas sebelum kita sampai di dasar danau."

"Iya kau benarㅡ"

Byurrr

"Sana!!"

"Itu berbahaya Sana keluarlah!" Teriak temannya dari tepi danau, namun Sana tak memperdulikan apa kata mereka. Sana memilih untuk terus menyelam ke dalam dengan cahaya yang ia keluarkan dari tangan untuk menerangi gelapnya danau itu, semakin dalam dan semakin tak terlihat.

"Sana..!"

Tak ada sautan atau petunjuk lain dari dalam, tentu saja hal ini membuat mereka sangat khawatir dan juga cemas.

"Sana.."

Sana menyumbulkan kepalanya keluar dan berenang cepat ke arah pinggiran. Ia dengan terengah-engah menghirup udara dengan serakah karena untuk beberapa saat ia menahan nafasnya di dalam air. Mata -nya berkedip beberapa kali dan samar samar mendengar mereka bicara.

"Uhuk, uhuk!"

"Sana..!"

"Uhuk!!" Sepertinya Sana meminum air danau hingga ia terbatuk-batuk seperti ini.  Tubuh Sana melemas tubuhnya juga membiru dengan bibir berwarna pucat.

"Apa yang terjadi padamu Sana?!"

"Disana, di danau. hukss itu-"

-

Plakk!

"Aku benci nyamuk," Taehyung terus mengumpat kata-kata itu berulang kali, nyamuk terus mengusiknya sejak tadi. Taehyung pikir ia akan mati karena nyamuk yang terus mengisap darahnya setelah nyamuk ketiga menghampirinya.

"Apa itu?" Namjoon tampak melihat sesuatu yang tengah terapung disana, sebuah kotak kayu yang tampak terlihat usang.

-

Tzuyu terbangun dari tidurnya, ia melenguh karena matanya disambut dengan silaunya cahaya matahari. Tzuyu mengerutkan alisnya kepalanya agak terasa pusing sekarang, ia berjalan keluar dari rumah. Sepi senyap dan hampa itulah hal yang sedang dialami oleh Tzuyu.

Ia kembali masuk kedalam dan meratapi nasib yang sedang ia peroleh, Tzuyu menatap sendu ke arah lantai sesekali ia memegang perutnya karena rasa lapar yang sedang menghantuinya.

"Kemana-kah mereka, Kenapa mereka meninggalkanku sendiri? Aku kesepian disini apakah mereka tak mengajakku karena aku berbeda? Apakah ada hal lain yang membuat mereka membenciku..?"

Tess Tes

Air matanya menetes, Tzuyu sungguh sedih sekarang. Entah mengapa ia merasa di bedakan, Tzuyu tau itu dan mengakui kalau dirinya memang lemah.

"Ya tuhan aku sudah tahan lagi, kenapa ini semua terjadi padaku.. Hiks, ini tidak mungkin ini tidak mungkin!!" Tzuyu berteriak ia sudah sangat lelah dengan jalur kehidupan yang sedang ia alami. Tzuyu memegang kepalanya yang terasa sangat pening, air mata yang terus menetes sejak ia berteriak tadi.

Mata Tzuyu memerah ia tak tau apa yang sedang terjadi pada dirinya sekarang. Ia hanya tau kalau dirinya akan habis.

Ketujuh lelaki yang ditugaskan untuk menemukan Dahyun pun kembali ke rumah dengan kotak kayu yang masih tergembok di pegangan Namjoon. Mereka berjalan masuk ke dalam ruangan dan ada beberapa dari mereka memilih untuk membawa makanan yang mereka dapatkan ke ruangan masak.

Namjoon Jimin dan Suga, mereka melihat Tzuyu dengan mata yang memerah, ini efek karena dia menangis bukan hal yang lain.

"Tzuyu.. Kau menangis?"

"Aku tidak apa-apa," Tzuyu mengusap air matanya mendongak lalu tersenyum, posisinya terduduk di pojokan sana.

"Kotaknya datang!"

"Kotak apa?" Tzuyu mendongakkan kepalanya yang berisi seribu pertanyaan di kepala nya itu.

"Ini kotak yang bisa mengembalikan kami ke dunia asli kami."

Flashback Off

Balik keadaan semula. Seperti tadi di tempat makan mereka masih menatapi kotak itu dengan penuh pertanyaan, mereka memang berhasil membukanya dan menemukan buku yang mereka cari. Kini tinggal memikirkan gambar tongkat yang tertera di halaman pertama itu dan selanjutnya hanya ada kertas mulus kosong.

"Tunggu sebentar," Nayeon berlari masuk kedalam. Tampak Nayeon mengambil tongkat sihirnya yang biasa Nayeon simpan di kotak berukuran kecil.

Nayeon menempelkan tongkatnya di buku tersebut. Tiba-tiba sebuah cahaya keluar dari buku dan mengarah ke arah langit diatasnya. Sontak mereka menutup matanya karena rasa silau yang sedang mereka rasakan. Cahayanya menghilang begitu pula dengan bukunya, namun tongkat tersebut tergeletak begitu saja di atas meja.

Meja mereka bergetar tongkat itu mencoba menuliskan sesuatu di permukaan meja itu.

Dimanakah kota Atlantis?

Dimanakah kota Atlantis?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

───‌ 🦋‌ ─‌─‌─

Yeee ke Atlantis!
Votement dulu baru next ;;

MAGIC WORLD ㅡ  BangtwiceWhere stories live. Discover now