PROLOG

501 26 6
                                    

Cerita ini kombinasi dari sebuah sinetron yang mungkin pernah kalian tonton, tapi jalan cerita ini sangat berbeda, karena disini nadal hanya menggunakan beberapa karakter yang sama dari cerita sinetron tersebut. Marga disesuaikan dengan kebutuhan cerita. Jadi disini ada beberapa karakter yang nadal masukin, bukan berarti nadal ga suka sama orang tersebut, tapi lebih untuk kebutuhan cerita ^^ ingat ini hanya fiksi ^^

#catatan: don't like don't read ok? Thank you

Happy Reading ^^

.
-THE PAPER-
.

"Aku bagaikan secarik kertas yang akan kau gunakan saat perasaanmu sedang terpuruk, lalu kau akan membiarkanku begitu saja ketika kau sudah merasa bahagia dengan duniamu dan tidak membutuhkanku lalu, kemudian kau akan menggunakannya kembali saat aku sudah menjadi kertas yang usang dan hanya menunggu lapuk dengan sendirinya. Kau tahu perasaanku?"

Ini adalah sepenggal kisahku...

Kisah dimana aku hidup dengan dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayangiku. Kedua orang tua yang selalu menyemangatiku, dongsaeng yang selalu membantuku dan juga seorang 'sahabat' yang selalu ada untukku. Kami saling melengkapi dari sisi kekurangan kami, mungkin karena dia adalah seorang namja yang terbilang sedikit penakut dalam beberapa hal, aku yang akan membantu untuk menyelesaikannya. Dan dia... selalu ada saat dalam keadaan sedih karena masalahku. Begitulah kami, selalu bersama, bahkan kami sempat di gosipkan sebagai pasangan, padahal sebetulnya tidak. Sebenarnya aku mengharapkan hal itu benar-benar terjadi, tapi apa daya, dia tidak menyadari perasaanku padanya. Sampai pada titik dimana aku terjatuh dan menyerah dengan keadaanku sekarang. Dan dengan bodohnya aku semakin mengharapkannya untuk bisa menemaniku sampai aku sudah tidak sanggup lagi.

Seandainya aku bisa memutar waktu, aku akan mengatakannya lebih dulu agar perasaan ini tersampaikan. Tapi tetap saja, waktu tidak bisa di curangi. Karena sampai kapanpun, aku akan tetap mejadi sebuah kertas yang akan menjadi pelebur lara baginya. Dan bagiku itu sudah cukup karena aku bisa berada disisinya, mungkin sampai aku tidak mampu lagi untuk berdiri.

.
-THE PAPER-
.

Kami belum sempat berbagi kisah dan hidup lebih lama lagi. Sampai tua, sampai menjadi debu. Hingga aku sadar, titik terendah dalam mencintai adalah mengiklaskan. Iklas erat kaitannya dengan paksa, yang artinya aku terpaksa mengiklaskan.. Semuanya.

THE PAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang