bagaimana aku pernah mencintai hujan

tentang lagu kesukaanku

Setelah musim hujan berlalu, hujan mulai jarang turun di kota ini. Sekalinya hujan turun, tidak sederas sampai aku bisa menari dibawahnya. Aku pernah mencintai hujan begitu hebatnya, sampai guntur sekalipun, terdengar seperti bagian dari lagu indah berjudul hujan. Dan tiap kali lagu itu diputar, aku selalu menari mengikuti alunan lagu itu.

Hujan pernah menjadi lagu terindah di hidupku. Dulu, setiap hujan turun, aku bahkan tidak teringat akan payung, atau terpikir untuk berteduh. Bahkan berdiri dibawah hujan, pernah terasa seperti dipeluk semesta.

Dulu setiap melihat ke langit yang penuh awan, hatiku mulai berdetak sedikit lebih cepat. Menunggu itu bukan hal yang menyenangkan, tapi menanti hujan turun pernah membuatku sebahagia itu.

Di suatu malam ketika langit terlihat hangat diselumuti awan, aku yang pernah merasakan kehangatan dari air hujan yang dingin, mulai menyukai hujan dengan cara yang berbeda. Malam itu, aku mulai memandang hujan, dari tempat dimana aku bisa berteduh.

Guntur dan suara rintik hujan di malam itu, tidak terdengar seperti melodi yang indah. Lagu yang pernah membuatku menari malah membuatku terdiam. Dan malam itu, adalah malam pertama aku mulai mencari payung.