i promise

172 17 0
                                    

"Duh teh gue harus gimana nih?" Tanya gue.

"Ya terserah elo lah" jawab teh Lisa.

"Lo tau tentang ini teh?"

"Engga anjir sumpah. Kak Doyoung kok ga izin dulu ke gue"

"Bang, gimana nih?" Tanya gue ke Ten karna merasa tidak mendapat solusi dari teh Lisa.

"Terima aja dek. Gue jaminannya deh. Doyoung anak baik baik kok" jawab Ten.

"Kak?" Tanya gue ke Hyunbin.

"Ya lo jawab jujur aja. Kalo mau terima kalo ga ya tolak" jawab Hyunbin.

"Woy gimana dong" tanya gue kepada Jeno Jaemin dan Renjun. Mereka hanya menaikan bahu pertanda mereka tidak tau. "Ikutin mau lo aja, Ni" jawab Jaemin.

Ah sialan, gue jadi kikuk sendiri.

Selesai berbincang dengan MC, Doyoung dan Haechan turun dari panggung dan kembali bergabung dengan kami. Doyoung menarik kursi di sebelah gue dan duduk disana.

"Anjir ni orang biasa biasa aja sesudah memporak porandakan hati gue???"

Acara terus berlanjut hingga sore. Setelah acara penutup selesai, gue memutuskan untuk pulang.

"Lis, gue bawa adek lo ya" izin Doyoung kepada teh Lisa.

"Sip aman. Asal di kembalikan dengan keadaan utuh aja"

"Memangnya gue penjual organ manusia" kata Doyoung sinis. "Bin, Ten, No, Min, Chan, Jun gue bawa Nia ya"

"Iye bang. Jangan lo mutilasi aja asalkan" jawab Haechan.

"Yuk?" Doyoung mengajak gue pergi ke mobilnya. Setelah pamit ke semua orang, gue pergi dengan Doyoung.

Diperjalanan, kami terkena macet. Dikarnakan weekend dan sudah sore, jalan raya pasti macet. Gue sedari tadi hanya diam. Mengatur degup jantung gue.

"Ni" panggil Doyoung menatap gue.

"Kenapa?"

"Cringe banget ga sih tadi?" Tanya Doyoung merujuk kepada adegan dia bernyanyi dengan Haechan dan menyatakan perasaannya.

Cringe sih, tapi karna gue yang digituin jadi ga cringe. Apa lagi yang nyanyi Doyoung sama Haechan. Gue tarik deh kata kata gue tadi.

"Echan yang punya ide sumpah"

Dasar Lee Donghyuck!

"Eum biasa aja sih" jawab gue

"Sorry, ngagetin tadi" katanya. "Tapi itu beneran"

Gue hanya terdiam. Tidak tau ingin menjawab apa.

"Ni, apa aku harus nembak kamu kaya orang orang?? Harus bilang 'kamu mau ga jadi pacar aku?' Kalo iya biar aku bilang sekarang" kata Doyoung. "Tadinya aku mikir ga perlu deh bilang gitu. Karna aku yakin, kamu pasti udah tau apa maksud aku diatas panggung tadi"

"Iya gue tau kak. Tapi, gue ga yakin" jawab gue.

"Ga yakin dalam hal apa?"

"Ga yakin kalo gue bisa mencintai lo"

"Okay. Jadi, aku di tolak?"

"Bukan itu kak. Gue ga bisa menolak lo karna gue sendiri punya perasaan suka sama lo. Tapi kalo cinta, gue belum yakin. Gue aja belum mencintai diri sendiri. Gimana gue bisa mencintai lo? Maka dari itu gue minta tolong sama lo kak, ajari gue untuk jatuh cinta. Ke diri lo maupun ke diri gue sendiri" jawab gue yang membuat Doyoung tersenyum.

"I promise" jawab Doyoung dengan senyum manis di wajahnya.

::━━━━━━━━::

Flasback, Doyoung pov.

Gue merogoh ponsel, lalu mencari kontak Haechan dan menghubunginya.

Haechan

Chan? |

| naon bang

Bantuin gue, soal Nia |

| ah gue tau!! Lo mau nembak Nia yaa
| aman atuhlah sama Echan mah bang.
   Ada seribu ide ni dikepala gue.

Iya bener |
Apaan tuh |

| Ayo duet nyanyi di farawell party
   besok sabtu bang. Nah nanti selesai
   nyanyi lo ungkapin dah perasaan lo.
| Lo ungkapin perasaan lo dulu aja
   bang. Nembaknya belakangan.
   Soalnya Nia ga suka jadi pusat
   perhatian. Kalo lo nembak diatas
   panggung tar orang orang pada liatin
   dia. Jadi bahan gibah nantinya teh
   Nini

Lagu apa? |

| cinta luar biasa
| soalnya gue mau mengungkapkan
   perasaan gue juga ke cewek gue bang.
   Biar dia tau kalo gue beneran tulus
   hehe
| kalo sendirian mah malu atuh guenya
   bang

Gue takutnya Nia ngangep itu cringe | chan  

| memang agak cringe sih xixixi
| yakin aja bang. Nia tuh orangnya
   sangat menghargai kerja keras orang
   lain.

Oke, kapan latihan? |

| besok aja bang

Sip. Makasih banyak ya Chan |

| sama sama bang. Demi teh Nini
   kesayangan Echan yang udah lama
   menjomblo.

Gue hanya membaca pesan terakhir dari Haechan. Gue pun membuka laptop dan mencari lagu cinta luar biasa yang Haechan sebut tadi. Gue mencoba latihan sendiri.

...

Sebenarnya dari tadi malam gue sangat gugup sampai gue tidak bisa tidur. Pasalnya hari yang gue tunggu akhirnya tiba. Gue menjemput Hyunbin yang dua hari lalu baru sampai di Indonesia untuk memberi kejutan kecil kepada Nia. Nia pasti sangat senang dengan kehadiran Hyunbin.

Sesampainya gue di sekolah Nia, gue memasuki auditorium, tempat berlangsungnya acara. Setelah memberikam tiket kepada panitia, kami dipersilakan masuk. Sebelumnya gue juga sudah menghubungi Haechan bahwa gue sudah sampai. Haechan menunjukan tempat mereka.

Disana gue melihat seorang wanita yang sangat cantik, dengan dress nude selutut miliknya dan rambut panjangnya yang terurai.

"Tuhan, indah banget ciptaanmu" guam gue.

"Hah, ape bang?" Tanya Hyunbin yang berada di samping gue.

"Ah? Enggak Bin"

Diluar sana banyak cewek yang lebih cantik dari Nia. Tapi entah kenapa, dia yang paling cantik dimata gue. Bahkan posisi ibu gue sebagai wanita nomor satu tercantik didunia tergeser oleh Nia. Maaf ya bu, tapi Doyoung bener bener terpesona dengan ciptaan tuhan yang satu ini. Doyoung menyukai semuanya tentang dia.

...

Gue menarik nafas dalam setelah selesai bernyanyi. Jujur gue sangat gugup. Tangan gue sampai gemetar.

"kalo kakak? Maaf siapa namanya?" tanya MC kepada gue.

"Doyoung" jawab gue.

"kalo kak Doyoung, buat siapa?"

"buat Nia"

Gue menatap Nia yang tersedak minumannya. Dia, sangat menggemaskan. Sialan, jantung gue berdegub sangat kencang.

Setelah turun panggung, kembali ke meja. Menarik kursi disebelah Nia lalu duduk di sana.

Untuk saat ini, gue ingin menenangkan detak jantung gue terlebih dahulu. Gue menyembunyikan tangan gemetar gue di bawah meja.

🍑🍑🍑

i'm not beauty - Kim DoyoungWhere stories live. Discover now