12'Brazil

9.6K 1.5K 665
                                    

Typo?
(AuthorPOV)

"Hoek--"

        (Name) menjadi mual selama perjalanan udara, dia merasa tak enak badan ketika perjalanan mereka menuju ke brazil.

      Ya, hari ini (name) dan shoyo akan pindah ke brazil karena shoyo akan menjadi salah satu bagian di tim asas sao paulo.

       Tapi masalahnya (name) pertama kalinya menaiki pesawat dan sekali nya naik langsung menuju ke suatu tempat yang sangat jauh banget dari jepang.

       Di tambah (name) juga tengah mengandung, maklum aja kalau dia bakalan rada banyak ngeluh saat berada di pesawat.

"mau muntah?" tanya shoyo

"ngak... Cuman pusing" kata (name)

"sini sandaran aja ke bahuku, jangan ke kaca" kata shoyo

"kasian kamu dari tadi aku sandarin, ntar pegel" kata (name)

"ga papa, aku kan kuat hehe" kata shoyo

         (Name) akhirnya bersandar ke bahu shoyo, dia sebenarnya kasihan karena tadi aja dia udah tiga jam nyandar di bahu shoyo.

        Masalahnya ia lebih nyaman berada di bahu shoyo tapi mau bagaimana lagi soalnya ini juga demi kenyamanan bayi yang ada di kandungan nya.

"gimana? Udah enakan?" tanya shoyo

"iya lumayan" kata (name)

"bentar lagi nyampe kok" kata shoyo

"um" deham (name)

        (Name) berusaha menyamankan dirinya dengan bersandar di bahu nya shoyo dan lama kelamaan (name) pun tertidur.

      Shoyo tersenyum kecil tapi di balik senyum itu batin nya sedang bertempur karena menahan rasa pegel nya.

       Pegal juga bila (name) bersandar di bahunya, bahkan barusan tiga jam sebelumnya (name) sudah bersandar terus di bahunya.

'tahan... Tahan... Kau pasti bisa' batin shoyo

      Shoyo menghela nafas, ia tau yang lebih menderita sebenarnya (name) soalnya dia harus bisa menanggung bayi di perutnya dan mengurus rumah.

      Jadi semua hal ini tidak ada apa apa nya dengan yang dirasakan oleh (name) sekarang ini, maka dari itu shoyo berusaha tetap kuat.

        Inilah salah satu pengorbanan seorang suami untuk istrinya, beban menjadi seorang suami memang berat juga kalau di pikir kembali.

       Mulai dari terus kerja, membantu istrinya kalau kelelahan, harus bisa peka dengan istri sendiri dan banyak hal lain nya.

      Tak lama kemudian mereka sampai di brazil, (name) pun di bangunkan oleh shoyo dan mereka segera turun dari pesawat.

       Shoyo mengengam tangan (name) lalu mereka bersama sama turun untuk menuju ke lobby mencari taksi.

"shoyo, auranya beda banget" kata (name)

"iya tentu saja beda, disini akan lebih panas dari pada jepang" kata shoyo

"hooo~ memang bener sih baru turun aja tadi kerasa banget panasnya" kata (name)

"kuharap kau tak sakit" kata shoyo

"memangnya kenapa?" tanya (name)

"dahulu ketika aku pertama kali kemari, aku juga sakit" kata shoyo

        (Name) tersenyum sembari mengelus perutnya, dia pasti akan kuat dan takkan merepotkan shoyo.

"aku pasti akan kuat! Aku takkan kalah dengan cuaca" kata (name)

19 Years Mom (Hinata Shoyo X Reader)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang