#1

3.4K 469 124
                                    

Lucy tengah meminum susu hangat nya setelah menghabiskan makanan yang di sediakan keluargga Malfoy untuk nya.

"Apa kau masih berpacaran dengan Pansy?" pertanyaan Lucius membuka percakapan di meja makan.

Draco membersihkan sisa makanan nya di mulut dengan sapu tangan, "Of course, why?"

Lucius meminum butterbeer nya, "Tidak ada. Aku hanya heran kenapa kau malah membawa muggleborn kemari."

Draco menatap nya tajam, "Father." ucap nya penuh peringatan. Ia sangat benci Ayah nya ketika sudah memakai kesenjangan darah.

"Jadi kau?" mata Lucius beralih pada gadis yang duduk di depan anak nya. "Yang membuat Draco tersenyum lagi setelah kematian ibu nya? Seorang penyihir dari orang tua Pebisnis?"

Lucy diam sejenak menatap pria berambut putih di depan nya, apa yang di katakan anak ini pada Ayah nya? Draco mengangkat kedua alis nya acuh. Lucy menatap pria yang duduk di ujung meja, "No—yes, sir."

"Hanya dengan pelukan?"

"Sorry?"

"Draco mengatakan kau memeluk nya dan itu yang membuat nya kembali tenang." ucap pria itu sambil meneguk minuman nya.

"Y-yeah," Lucy melirik Draco, "Seperti itulah."

Lucius berdecih kecil, "Bagaimana bisa hanya dengan pelukan bisa membuat orang lain merasa tenang?"

"Father—"

"Jika anda merasa di titik yang paling lemah," Lucy memotong ucapan Draco yang ingin memarahi Ayah nya. "Dan anda tidak bisa menceritakan nya. Pelukan adalah satu-satu nya cara, mister Malfoy."

Lucius menatap manik kebiruan gadis itu, ia serasa seperti di sengat akan tatapan nya. "Apa maksud mu, nona?"

"Pelukan akan membuat mu sadar," Lucy tersenyum. "Bahwa masih ada seseorang yang akan menahan mu jatuh ke lubang paling dalam yang bernama keputusasaan, sir."

Lucy menatap pria itu lembut dengan pancaran sinar mata nya yang biru dan hangat. Itu sanggup membuat Lucius terdiam sejenak lalu berdeham.

"Ini sudah malam. Ku harap kalian tidak melakukan hal yang dapat menghancurkan rumah." setelah mengatakan nya, Lucius berdiri kemudian berjalan menuju tangga dan menaiki nya. Kenapa pria itu sangat suka menyendiri di kamar nya?

"Apa yang ingin kau lakukan, Lucy?" tanya Draco sambil tersenyum.

"Bagaimana dengan berjalan-jalan di halaman mu sambil menikmati angin malam?"

Draco tersenyum, "Ide bagus, aku akan mengambil jaket."

Di sini mereka sekarang, berjalan memutari halaman rumah Malfoy yang sangat besar namun sunyi dan gelap. Tentu saja, Rumah sebesar itu hanya di huni oleh dua–tiga sebenarnya.

Lucius, Draco dan Dobby.

"Aku sering bermain sama ibu ku saat kecil di sini." ujar Draco sambil memasukkan tangan nya ke dalam kantung.

"Apa yang kalian mainkan?" tanya Lucy inisiatif.

"Hanya sebuah bola kecil yang di kendalikan oleh ibu ku dan aku harus menangkap nya. Atau sebuah permainan di mana Dobby harus bersembunyi dan siapa yang pertama kali menemukan nya, ia pemenang nya." balas Draco sambil tersenyum. Bisa Lucy lihat, di balik senyuman itu ada rasa sedih yang mendalam.

"Apa kau pernah bermain petak umpet?"

"Petak umpet?" heran Draco. "Apa itu?"

"Sebuah permainan di dunia muggle," balas Lucy sambil tersenyum. Entah kenapa senyuman gadis ini selalu menenangkan dan menghangatkan, "Satu orang akan menjaga dan menghitung sampai angka yang di tentukan, lalu yang lain nya harus bersembunyi dan mencari kesempatan untuk mencapai tempat di mana penjaga menghitung."

✨Y O U✨Where stories live. Discover now