Three - Athan gak fakboy

761 88 2
                                    

🦋🐊ʲᵃⁿᵍᵃⁿ ˡᵘᵖᵃ ᵗᵉᵏᵃⁿ ᵇⁱⁿᵗᵃⁿᵍ ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵇᵃᶜᵃ. ᴴᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ ᵐʸ ˡᵒᶠᶠ🐊🦋

Motor milik Athan terparkir didepan cafetaria yang biasa menjadi tempat nongkrong Athan dkk.

"Bantuin turun" rengek Nara merentangkan tangan, Athan tersenyum miring dan mencium pipi Nara singkat, pipi Nara bersemu. Perempuan itu memegang pipi terasa panas.

"Athan, Nara demam" menurunkan Nara, Athan terkekeh.

"Gue suka polosnya gak dibuat-buat" gumam Athan menjawil hidung mancung Nara gemas.

"Ish.. Athan" rengek Nara, Athan makin gemas dengan Nara. Apalagi rengekan Nara, beuh mantap. Rasanya anjing banget, astaghfirullah.

"Iya iya, sini kita masuk" membawa jemari mereka saling bertaut, Athan mengelus-elus punggung tangan Nara dan menggelitik lembut didalam. Perempuan itu tertawa kecil.

"Athan... Geli ih"

Menghentikan gerakan elusan dan gelitikan pada tangan Nara, Athan menarikkan bangku untuk sang princess, Nara "makasih Athan"

"Sama-sama princess"

"Mau pesan apa?" Nara mengambil buku menu, Athan sibuk dengan ponsel membuat pipi Nara menggembung. Nara tidak suka diabaikan. Yang nulis dan yang baca sering diabaikan doi kan? Sabar, nanti enggak diabaikan lagi, tapi langsung ditinggal.

"Gue kayak biasa aja kak" Athan sama sekali tak meninggalkan fokus pada ponsel, Nara semakin kesal, apalagi senyuman manis Athan. Hanya Nara yang boleh menikmati senyum itu, tidak orang lain. Katakanlah Nara egois, memang benar, tapi.. egois untuk milik Nara, tidak papa kan?

"Dek" seruan dari waitress membuat kepala Nara mendongak, perempuan manis itu tersenyum manis dan menunjuk dua menu.

"Oke strawberry cake dan strawberry smoothies?" Mengangguk, waitress pergi. Sementara itu Nara menundukkan kepala, mengetuk-ngetuk sesama jari telunjuk dengan bulir mata yang sudah menggenang di kelopak mata.

"Kenapa hmm?" Membawa kursinya mendekat, Athan menarik dagu Nara dengan telunjuk, menghapus air mata luruh Nara.

"Nara salah apa? Kenapa Athan cuekin Nara?" Nara sesegukan, Athan memeluk Nara dan mengusap punggung perempuan itu penuh sayang.

"Please jangan nangis Ra, kalau lo nangis gue juga ngerasa sakit" Nara menggeleng, Athan mengurai pelukan mereka.

"Maaf" Athan menggeleng.

"Bukan salah lo, maaf gue cuek"

"Mana ada aku cuek apalagi gak mikirin kamu" sambung Nara dengan lagu, Athan terkekeh.

Masyaallah makin gemes gue, Nara yuk nikah! Athan membatin, mengecup kelopak mata Nara seperti yang pernah Zivanna lakukan saat Athan kecil dulu.

"Duh makin gemes aja lo Ra, udah dateng tuh yang lo pesen. Sini gue suapin"

"Nara udah gede"

"Biar romantis"

"Mau dong"

"Boleh" Athan mengambil piring saji makanan yang baru saja di bawakan waitress. Menguapi Nara, persis seperti bayi besar. Lagi-lagi Nara yang pertama kali, pertama kali membuat seorang Athan tunduk dan mau melakukan apapun.

Gaboleh Nolak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang