Prolog

1.2K 98 3
                                    

"Gua udah kasih tau lu untuk berhenti suka sama gua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gua udah kasih tau lu untuk berhenti suka sama gua. Sekarang lu bisa nilai sendiri kan alasannya? Jauhin gua, Alena."

Ucapan Jevano membuat Alena tidak dapat menahan air matanya.

"Dari awal waktu gue udah yakin kalau gue suka sama lu, tujuan gue mau liat lu senyum, ketawa dan bahagia, walau gue cuma bisa liat lu dari jauh, Van." Balas Alena, Jevano hanya terkekeh.

"Itu semua cuma perasaan sementara, kita masih terlalu dini untuk tau itu semua. Sekarang lebih baik lu lupain gua. Gak ada yang harus lu pertahanin lagi."

Alena menggelengkan kepalanya tak setuju, "Ini hidup gue, kenapa lu jadi ngatur? Hak gue mau suka sama lu atau gak. Sekalipun lu meminta gue untuk menjauh, lu gak bisa memaksa gue untuk lupain perasaan ini. Gak bisa, Aiden." Jelas Alena dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya.

"Dari awal gua udah yakin lu ini emang keras kepala ya. Nyesel gua ketemu sama lu. Seharusnya gua gak tau lu, lu penganggu dalam hidup gua." Ucap Jevano tanpa merasa bersalah.

"Gak peduli. Jangan paksa gue untuk nurutin permintaanlu yang konyol itu." Ucap Alena.

Jevano mengusak rambut frustasi akan ucapan gadis di depannya ini. Ia tidak ingin munafik bahwa Ia juga menyukainya dan bahkan bisa dikatakan bahwa Jevano membutuhkan Alena untuk berada di sisinya, namun Ia tak ingin egois, Alena juga berhak bahagia.

"Jauhin gua, Alena." Lirih Jevano sembari menatap gadis di depannya ini dengan sedih. "Jauhin gua biar lu bahagia." Lanjut Jevano.

Alena kini berdiri di hadapan Jevano kemudian mendekat dan menundukan kepalanya sebelum kini menatap dalam Jevano. "Gue gak mau berhenti juga ada alasan, Van. Semua tentanglu yang buat gue bertahan. " Ucap Alena tulus.

"Gue cuma mau liat orang yang gue suka itu bahagia, gue mau liat lu senyum. Gue juga mau lu tau kalau lu gak sendirian di dunia ini, intinya gue khawatir, gue takut semua kebahagiaan di dirilu hilang gitu aja. Lu gak boleh sedih, lu harus selalu bahagia!" Lanjut Alena yang kini menangis, Jevano hanya menatap Alena dengan mata yang kini sudah memerah.

"Tapi gua gak akan bertahan lama, Alena.."

***
PROLOG

***PROLOG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang