|•Reygana 13

2.4K 104 2
                                    

Akhirnya Reygan berhasil membawa Nara kembali ke tenda. Benar saja, para guru dan teman-teman yang lain sudah menunggu mereka sejak tadi.

"Nara!!" ujar Alsya yang berlari menghampiri Nara.

"Astaga Nar, Nya, lo kok bisa ilang gini sih. Bikin panik aja," cerca Alsya,

"Ck. si Nara sama Fanya kan baru datang, jangan langsung lo ceramahin dong Sya," ujar Vero,

Alsya hanya menyengir kuda. Iya, menyengir tanpa dosa.

"Nara, Fanya, kalian tidak apa-apa nak? Ada yang luka?" tanya Bu Rina,

"Ga-" ucap Nara yang terpotong,

"Kaki Nara luka Bu," sela Reygan,

"Enggak kok Bu, ini cuma luka biasa," tembal Nara cepat,

"Tolong ambilkan kotak P3K," titah Bu Rina pada salah satu murid,

"Ini Bu," ujar siswi berambut pendek dengan menyodorkan kotak P3K yang ia ambil di tenda para guru.

"Biar saya yang obati lukanya Bu," ucap Alsya,

Bu Rina pun memberi kotak P3K itu kepada Alsya.

"Yang lain, silahkan kembali menyiapkan untuk acara nanti malam. Untuk Nara dan Fanya, kalian boleh istirahat di tenda," titah Bu Rina,

Murid-murid yang tadi berkumpul pun mulai mengikuti arahan Bu Rina untuk menyiapkan acara nanti malam, salah satunya menyusun api unggun.

"Kita lanjut siapin api unggu ya," pamit Vero,

"Iya Bang, thank's udah tolongin gue sama Fanya," tembal Nara yang hanya di balas acungan jempol oleh Vero, Putra dan Kevin setelah itu Reygan dkk bergegas pergi ke tenda mereka.

"Gue juga balik ke tenda ya," pamit Fanya,

"Biar gue temenin deh." Anggi berjalan membuntuti Fanya.

"Hati-hati," ucap Nara,

Dan kini, hanya tinggal tersisa Nara dan Alsya saja.

"Sini Nar, kaki lo gue obatin," ujar Alsya,

"Paling luka biasa aja ini," ucap Nara,

Alsya pun bersimpuh dan menggulung celana panjang yang Nara kenakan hingga lebih atas dari asalnya.

"Yaampun Nara, ini mah bukan luka biasa," heboh Alsya saat melihat luka Nara yang cukup parah.

"Lo kok bisa sampe gini sih. Ceroboh banget," omel Alsya,

"Ck. Lo tuh niat obatin luka gue apa cuma mau omelin gue sih?" kesal Nara,

"Yaudah iya, gue obatin," ucap Alsya sembari mengambil kapas dan meneteskan obat merah pada kapas itu.

"Diem yaa," peringat Alsya

"Aww, sakit Sya" pekik Nara,

"Jangan cengeng," sahut Alsya dengan matanya yang masih terfokus pada kaki Nara.

"Lo gak kira-kira. Main templok templokin aja," kesal Nara,

"Kan tadi gue bilang juga diem, tahan sebentar," ucap Alsya yang menghentikan sejenak gerakan tangannya.

"Ya pelan-pelan dong,"

"Iya bawel." Alsya pun kembali melanjutkan Pergerakannya, walaupun Alsya tau saat ini Nara sedang meringis kesakitan.

"Udah selesai tuh," ujar Alsya setelah selesai mengobati luka Nara.

"Nih." Tiba-tiba saja tangan kekar seseorang menyodorkan sebotol air mineral.

ReyganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang