09 : pacaran

6K 894 378
                                    

"Cari siapa?" tanya Soobin, dia menatap lelaki tampan dengan seragam yang sama dengan adiknya, harusnya dari sana Soobin tau kalau lelaki itu mencari Sunoo, tapi masa sih, lelaki yang ada dihadapannya ini terlihat tampan dan kelihatannya juga berasal dari kelurga yang berada.

"Sunoo, kak." jawab Sunghoon.

"Lo siapanya Sunoo?"

Sunghoon diam sejenak, dia bingung harus menjawab apa, lalu akhirnya dia menjawab jujur, "Pacarnya."

Soobin kelihatan kaget bukan main dengan penuturan Sunghoon, "M—mata lo gak katarakkan?"

Sunghoon mengerutkan keningnya bingung, "Maksudnya?"

"MASA COWOK GANTENG KAYAK LO MAU SIH SAMA SUNOO?!" pekik Soobin, suara keras Soobin berhasil didengar oleh Sunoo.

Lelaki manis itu buru-buru nyamperin Soobin dengan dua tangan yang penuh, tangan kirinya pegang sepatu, sementara tangan kanannya pegang keranjang kue.

"Kak, kenapa gak disuruh masuk dulu sih?!" ucap Sunoo, matanya melotot, niatnya sih ingin membuat Soobin takut, tapi dimata Soobin, tingkah Sunoo malah terlihat menggemaskan.

"Beneran dia pacar lo?" tanya Soobin, dia menunjuk Sunghoon dan menatap lelaki tampan itu sebentar.

"Iya!" jawab Sunoo, "Udah kak, sana masuk lagi! Gak usah nganterin Sunoo, hari ini ada yang jemput."

Mulut Soobin masih menggambarkan betapa terkejutnya ia mendengar fakta bahwa adik bungsunya sudah beranjak dewasa. Sunoo mendorong tubuh Soobin agar tak menghalangi pintu, lalu lelaki manis itu tersenyum kearah Sunghoon.

"Pagi kak Hoonie!" sapa Sunoo dengan senyuman semanis gula dan secerah mentari pagi.

Sunghoon tersenyum tipis melihat wajah menggemaskan kekasihnya itu, "Pagi juga."

"Kak Sunghoon duduk dulu disini," ucap Sunoo sambil menuntun Sunghoon untuk duduk dikursi yang ada diteras rumahnya, "Maaf ya, kak Soobin emang suka gak jelas."

"Gapapa." jawab Sunghoon.

Suasana mendadak berubah menjadi sunyi karena sekarang Sunoo sibuk berkutat dengan sepatunya.

Sunghoon menggaruk tengkuk, entah lah dia malah jadi gugup begini, "By the way, bunda lo ada di rumah?"

Sunoo melirik kearah Sunghoon, kemudian mengangguk pelan, "Ada, bunda gak suka pergi keluar."

"Oohh."

"Kenapa? Kak Sunghoon mau ketemu sama bunda?" tanya Sunoo yang kini sudah selesai mengikat sepatunya, mata cantik lelaki manis itu menatap Sunghoon.

Pertanyaan Sunoo, berhasil membuat jantung Sunghoon berdetak cepat, rasa gugupnya kembali, bahkan lebih kuat dari sebelumnya.

"N—ngga," jawab Sunghoon, "Maksud gue, ngga sekarang."

Sunoo mengangguk, dia berdiri, merapihkan seragamnya lalu berkata, "Aku mau pamit dulu ke bunda."

Sunghoon menganggukkan kepalanya, dia menatap tubuh Sunoo yang kini menghilang dari pandangannya. Ada perasaan lega ketika Sunoo tidak ada, sebab detak jantungnya akan kembali normal.

Hampir gila, Sunghoon tidak mengerti bagaimana bisa seorang lelaki memiliki wajah seimut dan secantik itu?

Dia memegang dadanya sendiri, lalu mengambil nafas pelan, "Gak, gak boleh begini! Gue ini 100% straight." elaknya.

Iya benar, Sunghoon mengajak Sunoo pacaran bukan atas dasar cinta. Dia bahkan masih belum paham dengan perasaannya sendiri. Sunghoon hanya tidak ingin apa yang ia punya direbut oleh orang lain.

[❌] Prince | sungsunWhere stories live. Discover now