18.

230 44 0
                                    

✨17+✨

🙂



"Kamu kenapa sih???! Kamu percaya ucapan anak kecil??!"

Lagi-lagi ryujin kebingungan dan lagi-lagi hyunjin marah.

Mereka ngga pernah ribut selama enam bulan ini, baru kali ini mereka bertengkar sampai teriak-teriak.

"Tapi kenapa kamu selalu marah kalau aku bahas tentang kamu?!"

"CK! Gak denger denger ya?! Lupain semua orang ryujin!! Mereka semua gak akan bantu kamu!! Cuma akuㅡ satu-satunya yang bisa kamu percaya!!"

"Aku bingungggg! Tolong buat aku percaya sama kamu!!"

Hyunjin mendengus dia melangkah mendekati ryujin lalu menarik pipi ryujin sampai bibir mereka menempel.

Hyunjin tidak berhenti sampai disitu, mereka bercumbu sampai ryujin hampir kehabisan nafas.

Dia sela-sela ciumannya hyunjin tersenyum miring, Ryujin tidak melawan atau menghindar.

Hyunjin menggendong ryujin menuju kamar, dan adegan selanjutnya di sensor. Gak boleh. Masih kecil.















Ryujin sedang menguatkan hatinya, dia akan percaya dengan hyunjin kedepannya, tidak ada yang lebih mengerti ryujin kecuali hyunjin, jadi ryujin tidak akan bertanya hal-hal aneh tentang hyunjin.

"Kamu nggak ke kantor?" Tanya ryujin karena hyunjin masih duduk santai sambil baca koran di sofa

"Ngga ah, mau temenin kamu disini." Ujar hyunjin sambil senyum ke ryujin.

Ryujin yang baru selesai masak pun ikutan duduk di samping ryujin"Mau sarapan?"

Hyunjin mengangguk, "ayo deh."

Dengan semangat ryujin berjalan ke meja makan, menyendokkan hyunjin nasi goreng dan ryujin menaruh ayam dan kerupuk di piring hyunjin.

"Terimakasih istriku," ucap hyunjin sambil senyum manis sampai matanya hilang ke ryujin.

"Sama-sama suaminya ryujin yang gak pernah jelek walau belum mandi."

Hyunjin mencubit hidung ryujin, "emang, suaminya si ryujin itu emang selalu ganteng, kenapa ya?? Heran."

"Udah puas muji diri sendirinya?" Tanya ryujin sambil melepaskan tangan hyunjin yang sedang mencubit hidungnya.

Hyunjin cengengesan lalu menyuapkan nasi goreng buatan ryujin ke mulutnya.

"Hyunjin? Kenapa kamu makan gak pernah habis? Aku selalu makan sama kamu, aku selalu liat kamu makan banyak, tapi kenapa kayak aku sendirian yang makan? Piring kamu selalu masih banyak yang tersisa?"

Hyunjin berhenti mengunyah, dia menatap ryujin dengan mata sayupnya, hyunjin sedang tidak ingin bertengkar dia hanya menanggapi omongan ryujin dengan senyuman.








Tbc

Maapkan adegannya di sensor, authornya takut salah step, mohon di maklumi, terimakasih.

Abadi [ft. hwangshin] Where stories live. Discover now