Tanda baca

287 33 0
                                    

Jenis-jenis tanda baca dan fungsinya.

1. Tanda titik (.)

Fungsi dan pemakaian tanda titik sebagai berikut:

1. Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
2. Diletakan pada akhir singkatan, gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan
3. Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.

Contoh:
1. Dr. Adit senang mengobati orang sakit.
2. Kutipan menarik itu diambil dari halaman 5.

2. Tanda Koma (,)

Fungsi dan pemakaian tanda koma sebagai berikut:

1. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang
2. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat
3. Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat, dll.

Contoh :
1. Studio tersebut tersedia berupa gitar, drum, dan bass.
2. Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
3. “Jangan buang sampah sembarangan,” kata Rudi.

3. Tanda Seru (!)

Fungsi dan pemakaian tanda seru sebagai berikut:

1. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.

Contoh :
1. Jangan letakan benda itu di depan saya !
2. Sana pergi!

4. Tanda Titik Koma (;)

Fungsi dan pemakaian titik koma sebagai berikut:

1. Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara
2. Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti katja penghubung.

Contoh :
Hari makin sore; kami belum selesai juga.
Desi sibuk bernyanyi; ibu sibuk bekerja di dapur; adik bermain bola.

5. Tanda Titik Dua (:)

Fungsi titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut :

1. Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
2. Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan

Contoh :
1. Fakultas Ekonomi UPN Jogja memiliki tiga jurusan: Akuntansi, Managemen, dan Ilmu Ekonomi.
2. Project By: Alland Project
3. Penulis: Indra Lesmana
4. Editor: Wicak    
5. Budi: “Siap, Pak.”

6. Tanda Hubung (-)

Fungsi tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:

1. Menyambung unsur-unsur kata ulang
2. Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing—-

Contoh :
1. Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi.
2.di-packing

7. Tanda Elipsis (…)

Fungsi tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut:

1. Mengambarkan kalimat yang terputus-putus
2. Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan

Contoh :
“Plak … alhamdulilah ....” kuda itu berjalan dengan cepat, sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam.

8. Tanda Tanya (?)

Fungsi tanda tanya dipergunakan untuk hal-hal berikut:

1. Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
2. Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Contoh :
Siapa Presiden Indonesia saat ini?

9. Tanda Kurung [ ( ) ]

Fungsi tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut:

1. Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
2. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
3. Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan

Contoh :
Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga disebut demand (permintaan).

10. Tanda Kurung Siku ( [..] )

Fungsi tanda kurung siku digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
2. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung

Contoh :
Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat halaman 38-40]) perlu dipelajari disini.

11. Tanda Petik (“…”)

Fungsi tanda petik digunakan sebagai berikut:

1. Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain
2. Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
3. Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal.

Contoh :
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.”

12. Tanda Petik Tunggal (‘..’)

Fungsi tanda Petik tunggal dipergunakan sebagai berikut:

1. Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
2. Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.

Contoh :
“Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin mengingatkannya kembali,” ujar Andi. 

13. Tanda Garis Miring (/)

Fungsi tanda garis miring dipergunakan sebagai berikut:

1. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat.

Contoh :
Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s.

14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)

Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.

Contoh :
Budi bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD ‘45.

Materi KPPWWhere stories live. Discover now