~ Bonus ~

2.6K 213 46
                                    

Kasih bonus dikit ah~

Di ruang tamu, Taufan sedang duduk sembari memainkan handphone nya dan Halilintar yang sedang sibuk dengan kertas-kertas yang berserakan diseluruh ruangan.

"Kak Hali."

"Hm?"

"Kakak masih inget, pertengkaran pertama kita?" tanya Taufan tiba-tiba.

"Hm.. Kemarin?" jawab Halilintar seingatnya.

"Hih... Masa yang kemarin. Itu mah udah pertengkaran yang ke... Banyak! Ayolah... Kalo nggak inget coba ditebak dong."

"Waktu kecil? Sebulan habis kamu dateng ke rumah. Kalo nggak salah kita berantem sampe kamu nangis." ujar Halilintar, yah, itu yang dia ingat kalo masih salah dia menyerah.

"Heh? Yang mana?" tanya Taufan yang malah kebingungan.

"Tuh kan, malah dia yang lupa."

"Iihh... Ufan nggak inget. Coba ceritain."

"Ogah. Males banget."

"Ah, ayo dong... Ceritain."

Halilintar menghela nafas sejenak sebelum ia mulai bercerita. Sungguh, merepotkan sekali adiknya ini.

Halilintar's POV

Flashback

"Ibu, besok Hali disuruh bawa bekal empat sehat lima sempurna." ujarku sambil membuat istana dari balok kayu mainanku.

"Ouh... Oke. Besok Bunda bakal bikin bekal yang paling lengkap buat Hali." jawab Ibu penuh semangat.

"Hmm.. Makasih, Ibu."

"Apapun buat Hali."

"Kak Hali. Kok Bunda kakak panggil Ibu sih??" tanya Taufan yang sedang disampingku sambil bermain mobil-mobilan miliknya.

"Hm? Kan emang Ibu kita." jawabku.

"Tapi Ufan manggilnya Bunda."

"Ya sama aja, Fan. Bunda itu Ibu."

"Tapi, panggilnya Bunda aja."

"Kakak maunya manggil Ibu."

"Iihhh... Manggilnya Bunda!"

"Ibu. Maunya Ibu."

"Bunda!"

"Ibu."

"Bunda iihh!"

"Nggak mau, Fan. Maunya Ibu."

"BUNDAAAAA." Taufan berteriak, hahh... Liat aja pasti aku yang diomelin.

"iya, sayang. Kenapa ini? Ufan kenapa, hm? Kak Hali gangguin Ufan?" tanya Ibu setelah menghampiri kami. Tuh kan, aku yang disalahin.

"Dih, kok Hali sih. Hali nggak ngapa-ngapain." bantahku. Jelas-jelas Taufan nangis sendiri, kok aku yang disalahin?

"Hiks... Kak Hali.. Hiks.. Jahaat!"

"Ih.. Hali nggak apa-apain Ufan!"

"Udah udah. Ini Ufan kenapa??" tanya Ibu sekali lagi.

"Kak.. Hali. Masa manggil Bunda.. Ibu sih. Kan.. Ufan manggilnya Bunda."

"Hali maunya manggil Ibu."

"Ada apa ini? Ayah denger ada yang nangis." Ayah datang. Liat, kalau urusan Taufan semua orang langsung datang.

"Ah.. Ini lho, Ayah. Ufan ngambek gara-gara kak Hali manggil Bunda pake sebutan Ibu." jelas Ibu.

A HugWhere stories live. Discover now