S

1.9K 210 36
                                    





























Jisoo terlihat baru keluar dari kelas sorenya, saat sampai di gerbang pintu keluar kampusnya ia dapati ada Rose disana yang sepertinya sedang menunggu seseorang.

Rose juga tak sengaja melihat ke arah kekasih dari sahabat nya itu

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Rose juga tak sengaja melihat ke arah kekasih dari sahabat nya itu. Namun masih seperti kemarin-kemarin, Jisoo masih menganggapnya tak ada, seolah tak saling mengenal. Rose jadi heran, kenapa entah Jennie atau pun Jisoo, kedua kakak beradik ini begitu membencinya?

"Hai kak Jisoo....." Sapa ramah Rose, ketika Jisoo lewat di hadapannya.

Jisoo tak niat untuk menyapa sebenarnya, dia hanya melewati Rose.

"Kenapa sih kalian berdua sangat begitu membenciku? Aku ada salahkah dengan kalian di masa lalu? Tolonglah jangan bersikap begini, lagi pula sekarang kak Jisoo sudah berkencan dengan sahabat ku, Lisa." Ungkap Rose butuh penjelasan.

Jisoo menghentikan langkahnya.

"Lisa bilang dia menginap di rumahmu semalam dan ya.... Dia cerita kalau kalian resmi berkencan sekarang. setidaknya terimalah aku juga sebagai sahabat baik pacarmu," Keluh Rose.

Jisoo memutar badannya dan melihat ke Rose.

"... Lisa mungkin memang sangatlah mencintaimu, tapi untuk Lisa aku juga adalah orang yang sangat berarti baginya, kami sudah bersahabat sejak lama. Jika kak Jisoo terus bersikap seperti ini padaku, apakah ini tak akan rumit bagi perasaan Lisa nantinya?" Lanjut Rose sambil berjalan mendekat ke arah Jisoo.

"Aku tau perasaan itu, karena aku juga memiliki seorang sahabat sejak kecil. Bahkan meskipun kakaknya sempat membuat kecewa dan melukai hati adikku, tapi aku tak pernah membenci sahabat ku ini. Karena dia juga sangat berarti bagiku," Jelas Jisoo dengan wajah datar mengarah ke Rose.

"Kalau begitu, kenapa kak Jisoo tak mau menerima posisi ku sebagai sahabat baik Lisa?" Tanya Rose Lagi.

Jisoo terdiam, dia hanya menatap lurus ke arah Rose. Sebenarnya ada jutaan kalimat yang sudah tersusun rapi di kepalanya. Hanya saja, ini bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkannya.

"Kau sendiri sedang apa disini?" Tanya Jisoo mengalihkan pembicaraan.

Rose menyadari itu, dengan menghela nafas Rose menjawab, "Aku sedang menunggu calon pacar ku yang kebetulan kuliah disini ternyata," Rose melihat-lihat ke sekeliling, kali saja orang yang ia tunggu sudah keluar dari kelas nya.

Jisoo terlihat kesal dengan ucapan Rose barusan, calon pacar?

"Dia kuliah disini? Apa kau yakin tak salah orang? Tidak, atau apakah kau yakin dia sudah kuliah?" Tanya penasaran Jisoo agak kaget juga dengan penuturan Rose.

"Iya aku yakin, dari apa yang aku perhatikan sampai sejauh ini, semuanya benar-benar sesuai menurut ku, tunggu.... Kenapa kak Jisoo bertanya dia sudah kuliah atau belum. Atau aku salah orang atau tidak?" Tanya Rose lagi, ia semakin curiga seperti nya Jisoo juga tau soal masa lalunya. Ah... Tentu saja, Suzy kan sahabatnya, Rose tersenyum bodoh mengingat hal itu.

Eyes & Heart (End)Onde histórias criam vida. Descubra agora