🍒 Lima

733 145 17
                                    




“Terus keadaan Minhee gimana?”

“Operasinya berhasil, tapi...”

Yunseong tidak menyelesaikan ucapannya, tapi Hyunjin dan Woobin paham apa yang ia maksud. Ketiganya diam dengan Yunseong yang masih memasang wajah gusarnya. Baik Hyunjin maupun Woobin, mereka sama-sama tidak tahu apa yang terjadi pada si Hwang yang satu itu. Mereka tidak mengenal Minhee selain tahu jika bocah itu adalah adik Jaemin. Cerita tentang Yunseong yang tak pernah akur dengannya juga tak mereka ketahui dengan jelas.

“Btw, gimana?”

Yunseong mengajukan pertanyaan kemudian, membuat Hyunjin dan Woobin menatapnya kembali. Hyunjin mengangguk lebih dulu sebelum berucap mengucapkan sesuatu untuk menjawab pertanyaan sepupunya itu.

“Itu emang murni kecelakaan, Seong,” jawab Hyunjin kemudian, “Supir truk yang nabrak mobil Minhee mabok. Terus rem truknya juga blong.”

Yunseong mengerutkan keningnya, merasa ada yang kurang dari jawaban Hyunjin. Bagi orang lain, jawaban itu mungkin wajar dan masuk akal, tapi tidak bagi Yunseong.

“Tapi, kita tahu kalo lo gak bakal percaya gitu aja,” sambung Woobin kemudian, “Makanya kita udah ngehubungin Jungmo semalam. Dia sama orang-orangnya udah nyari tahu beberapa hal. Dan sekarang sebenernya kita lagi nunggu dia ke sini.”

Ting....

Tepat sekali. Setelah Woobin mengatakan kalimat itu, bel apartemen Yunseong berbunyi menandakan ada orang yang datang. Woobin yang langsung beranjak untuk melihat siapa yang datang. Lalu, tak sampai lima menit kemudian, ia kembali dengan Jungmo yang mengekor di belakang.

“Lah? Ada lo, Seong? Katanya lo mau diem di rumah sakit sampe Minhee bangun,” lelaki bermarga Koo itu langsung mengajukan pertanyaan ketika matanya menangkap sosok Yunseong juga ada di apartemen itu.

Tapi, Yunseong tidak menjawab. Ia hanya diam dan menatap Jungmo dengan tatapan datarnya.

“Diusir dia.”

“Sama siapa?” Jungmo terlihat tidak percaya dengan apa yang didengarnya, “Berani banget dia ngusir lo.”

“Beranilah! Yunseong kan musuh Minhee, ngapain diem di rumah sakit sampe Minhee bangun? Mereka pasti mikirnya Yunseong mau bunuh Minhee.”

“Hilih, gak tahu aja mereka kalo Yunseong...”

“Bacot!” Yunseong berucap cepat saat Jungmo belum menyelesaikan ucapannya, membuat lelaki Koo itu jadi menatapnya dengan tatapan menggoda.

“Jangan marah dong, beb,” sahut lelaki Koo itu kemudian, “Kan aku ke sini mau ngasih tahu kamu informasi penting. Kalo kamu marah kayak gini, aku juga marah loh nanti.”

“Geli, bangsat!

Ucapan Jungmo membuat Yunseong berucap emosi padanya. Hal itu sukses membuatnya tertawa begitu saja, “Hahahaha, santai elah, Seong! Lo kayak setan bener kalau menyangkut Minhee. Eh, tapi kata Minhee lo emang setan sih.”

“Lo ke sini mau ngomong atau mau gue hajar?”

“Iya iya, jangan marah dong!” sahut Jungmo cepat saat dirasanya aura yang dikeluarkan Yunseong semakin menakutkan. Ia diam sesaat, menatap ketiga lelaki lain yang bersamanya saat ini sebelum membuka mulutnya dan mengatakan kalimat lain lagi, “Itu murni kecelakaan.”







”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







"Yunseong mana?"

Jaemin yang baru tiba di rumah sakit, jadi mengajukan pertanyaan itu begitu matanya hanya menangkap sosok Donghyun yang duduk tenang di sofa yang ada di ruang rawat Minhee. Ya, Minhee sudah dipindahkan ke ruang rawat setelah dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa kondisinya sudah lebih baik.

"Gue gak tahu, kak."

"Gak tahu?"

Donghyun mengangguk seadanya, "Kemarin setelah lo pulang, gue sempat ke toilet, pas balik dia udah gak ada."

"Dia pergi?"

"Gak tahu juga."

"Juno sama yang lainnya?"

"Ada kemarin, tapi pas gue balik dari toilet langsung pamit pergi. Kata mereka ada kerjaan yang harus diselesaiin."

"Mereka ada ke sini lagi gak?"

Donghyun menggeleng lagi, "Enggak."

"Jadi, semalam cuma lo doang yang jagain Minhee?"

Kali ini dijawab anggukan oleh Donghyun, sukses saja membuat Jaemin mendengus kesal.

"Bangsat ya tuh bocah-bocah. Gak jagain adek gue, giliran ada yang jagain malah diusir. Mau mereka apa sih? Kok bisa Minhee temenan sama mereka?"

Kali ini, Donghyun tidak menjawab apa yang Jaemin katakan. Ia tahu pasti apa yang kakak sepupunya itu rasakan. Karena sedikit banyak, ia juga kesal pada orang-orang yang menyebut diri mereka sebagai sahabat Minhee itu.

"Ehm kak," Donghyun berucap kemudian, membuat Jaemin menoleh dan menatapnya, "Sebenernya, kak Minhee udah bangun."

Lalu, ketika ia selesai mengatakan kalimat selanjutnya, sukses membuat Jaemin tersenyum merekah. Ini sungguhan kan? Adiknya sudah bangun? Lebih cepat dari yang mereka perkirakan?

"Beneran?"

Dan Donghyun menggangguk begitu saja, "Pas subuh tadi."

Senyum Jaemin semakin merekah, ia lalu menoleh ke arah brankar di mana Minhee tidur dengan tenang. Detik berikutnya bibirnya bergerak mengucapkan terima kasih sebelum menatap Donghyun yang masih diam pada posisi yang sama.

"Kok lo gak ngasih tahu gue lebih awal sih?"

"Gak apa-apa, biar lo gak buru-buru ke sini juga. Gue tahu lo masih cape, apalagi kemarin mendadak ada kerjaan."

Jaemin mengangguk saja, tidak protes dengan alasan Donghyun. Detik berikutnya, ia akan melangkah ke arah brankar Minhee, tapi tidak jadi begitu suara Donghyun terdengar lagi.

"Kak, kak Minhee udah bangun, tapi dia gak inget apa-apa."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




























Thank you...

AMNESIA || HwangMiniWhere stories live. Discover now