•14 Apa dan Kenapa

1.3K 180 44
                                    

Hay para Dramione Shipper...
Terima kasih sudah mampir ke cerita ini...

Dalam cerita ini aku berusaha untuk tetap mempertahankan sikap dan sifat masing-masing karakter..
Dan mohon maaf jika terdapat kesalahan seperti Typo, dan lainnya...

Jangan lupa ajak teman kalian untuk mampir...
Tinggalkan jejak berupa vote, dan koment ...

Happy Reading.....
_______________________

Suara keran bahkan tidak mampu mengusir kegelisahan yang menghinggapi nya di tengah malam seperti ini. Sekali lagi, dia membasuh wajah nya dengan air yang di tangkupkan di tangan. Ia menatap pantulan diri nya yang berantakan di cermin. Dahi nya sedikit berkerut, masih tidak memahami mengapa dia merasa seperti ini. Baiklah, dia hanya harus kembali ke ranjang nya dan menutup mata. Dengan begitu, dia pasti akan tertidur.

Dia kembali melangkahkan kaki ke arah ranjang. Ini menyebalkan karena sepertinya ranjang milik nya pun tidak mengharapkan ia tertidur. Sejak kapan ranjang di asrama Slytherin menjadi sangat keras dan tidak nyaman?!! Pikirnya kesal. Draco mengambil bantal dan memukul-mukul nya dengan keras berniat membuat bantal itu menjadi lebih nyaman. Sepersekian detik, dia memiliki keinginan kuat untuk meneriakkan sumpah serapah ke siapapun! Merlin, yang keras dan tidak nyaman itu kasur nya! Mengapa dia malah mengambil dan memukul bantal?. Astaga, dimana otak nya terjatuh?! Dengus nya kesal.

"Granger." Gumam Draco.

Mendadak saja dia memiliki rasa kesal yang tidak terbendung pada Granger. Jika Si Semak itu bisa tidur di asrama Gryffindor dengan nyenyak, mengapa Draco tidak bisa?! Mendengus kasar, itu yang sudah berkali-kali dia lakukan sepanjang malam ini. Pada akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan kamar nya tetapi sebelum itu, dia harus memastikan bahwa semua murid sekamar nya sudah terlelap. Dan bagus, pikirnya sedikit senang karena melihat Abraxas, Avery dan Carrow sudah tertidur nyenyak. Jujur saja, apakah mereka semua sengaja menempatkan Draco di bagian ranjang yang keras itu? Apakah mereka semua sengaja melakukan itu dengan menukar ranjang nya? Kau kejam, Grandpa, dengus nya dengan mata menyipit sambil menatap Abraxas.

Kaki nya kembali melangkah keluar dari kamar. Common Room terlihat sepi dengan penerangan yang sangat minim. Draco baru menyadari, ternyata dia memang sudah hidup dalam kegelapan sejak kecil. Bola mata nya berputar malas mengingat seperti apa tingkah laku nya yang sangat fanatik dengan Slytherin dan juga kebenciannya pada Muggle-born bahkan lebih dari Muggle itu sendiri. Mengingat Muggle-born sebuah nama melintas dalam pikiran nya. Granger.

"Merlin! Aku tidak bisa hidup dengan Granger yang slalu melintas di otak ku!." Kesal nya sambil berbelok meninggalkan dinding yang menjadi pintu masuk asrama nya.

Kemana dia akan pergi? Oh jangan tanya kan itu karena dia sendiri tidak tahu kemana kaki nya berniat membawa nya. Fokus nya tenggelam pada apa yang dia pikirkan sehingga tidak peduli tentang kemana kakinya melangkah. Dia menaiki tangga batu dan berbelok ke kiri. Suara langkah kaki nya terdengar menggema di dinding koridor. Dan sungguh, dia baru menyadari kalau dia hanya mengenakan piyama nya. Benar-benar hanya piyama dan tanpa jubah. Memalukan, seorang Malfoy keliling koridor dengan mengenakan piyama?! Merlin, Abraxas akan bangkit dari kubur. Oh, tunggu dulu, dimasa ini Abraxas masih hidup bahkan dia tengah berada di kamar nya. Baiklah, otak nya mulai kacau dan dia melupakan sebuah fakta bahwa dia saat ini berada di masa lalu. Dan salah siapa itu?! Pikir nya kesal.

Severe Sectum [Hiatus]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant