15

182 15 12
                                    

Semua para saudara laki - laki sudah siap, dan teman - teman Yuna juga sudah pulang duluan saat mereka tengah bersiap - siap.

"Dimana, Yuna?" tanya Eden memastikan kalau mereka tidak ketahuan akan pergi keluar oleh Yuna.

"Dia sedang mandi, dan Mom masih dalam kamar menunggu Yuna sudah siap," jawab Koga.

"Bagus, kalau begitu, ayo! Kita harus pergi sekarang!" ajak Eden langsung membawa adik laki - laki nya untuk pergi keluar.

***

Yuna merasa dirinya melupakan sesuatu, tapi dia tidak tahu itu apa.

"Kira - kira apa yang ku lupakan, ya? Tugas kelompok sudah dibawa oleh Leisa, jadi apa yang ku lupakan??"

Yuna berpikir berputar - putar mencoba mengingat apa yang dilupakan nya, dia benar - benar bingung apa yang dilupakan sebenarnya.

***

Kelima saudara laki - laki itu, mereka semua sudah sampai di sebuah restoran dengan pakaian elegan mereka.

Mereka langsung pergi menaiki tangga lantai 3, karena di lantai itulah ruangan khusus yang di sewa kan oleh Mom mereka. Sesampai di sana, mereka langsung bertemu dengan Titan yang tengah berbicara ditelepon dengan seseorang.

"Dad, apa ada masalah bisnis, lagi?" tanya Eden yang jadi penasaran sendiri.

"Eh? Tunggu sebentar, ya, anak - anak, Dad ada pembicaraan penting dulu..." ujar Titan yang baru sadar atas kehadiran anak - anak nya.

Titan langsung pergi ke teras, Haruto yang jadi heran dengan Dad nya, yang biasanya kalau nelpon tidak pernah jarak yang terlalu jauh dari keluarga nya sendiri, sekarang malah seperti mencoba menghindari anak - anak nya sendiri.

"Den, mu n-"

"Sekarang kau yang memanggil nama doang ke kakak mu, sendiri? Saat Ryuho yang begitu, mu banyak banget komentar, sekarang kau yang begitu, seperti bukan masalah sama sekali bagi mu!"

Haruto langsung terdiam mendengar ucapan Eden. Memang benar sih, saat Ryuho mulai memanggil nama ke mereka yang jauh lebih tua darinya, memang diri Haruto seorang yang sering di dengar oleh Eden banyak komentar tentang hal kecil itu. Makanya jadinya Eden memilih menceramai Ryuho tadi pagi.

***

"Dengar, aku masih belum bisa memberitahu mereka tentang ini..."

"..."

"Aku tahu itu, ini sama seperti diriku yang memisahkan telur dari induknya, tapi setidaknya kau mengertilah..."

"..."

"Kau bilang, apa?"

"..."

"Tidak, aku dan istriku sangat menyayangi mereka, dan kami yang sudah merawat mereka semua sampai tumbuh dewasa seperti ini!?"

"..."

"Apa?! Inilah alasan kenapa aku memilih untuk menjauhkan mereka dari orang tua mereka sesungguhnya-"

"..."

"Aku tidak peduli dengan aturan hukum mu itu!!"

"..."

"Lalu, bagaimana dengan mereka yang malah menjual anak mereka sendiri?!!"

"..."

"Dengar, aku dan Genbu sudah kerja sama untuk merahasiakan ini, ditambah lagi, apa kau tega? Membiarkan anak - anak itu kembali ke orang tua mereka, dan yang nyata nya mereka dijual oleh orang tua kandung mereka sendiri?!!"

Brother And SisterWhere stories live. Discover now