The One That Got Away

3.2K 224 10
                                    

07.45 am
Carmello >> We broke up.

Aku melotot dan membaca pesan itu berulang kali. Carmello... What?! Astagaaa jam berapa sekaranggg?! Ya ampunnn kenapa aku baru liat pesannya sekaranggg!

Tapi ... kenapa bisa?!

Masa iya dari kejadian waktu itu? Yang marahan waktu itu? Memangnya Carmello ga baikan?

"Kak..." Panggilku.

"Ada apa Dek?"

"Boleh ... Mmm... Boleh aku ke rumah Carmello?"

Kak Wisnu mengerutkan dahinya. Menatapku bingung. Penuh tanya bahkan!

"Katanya kamu ga mau ketemu Carmello lagi?"

Iya sih. Tapi...

"Lagian, kamu pucet banget Dek. Yakin?"

Aduhhh aku jadi semakin bimbang kan! Emang sih rambutku masih ada, tapi ga bisa bohong keadaanku sekarang sudah jelek sekali! Dulunya udah jelek. Sekarang tambah jelek! Bisa dibayangkan kan?

Sebenarnya kalau masalah rambut, aku bisa nutupin sih! Kan bisa pake topi rajut gitu. Bilang aja lagi tren. Tapi kalau muka gimana? Masa iya aku make-up???

"Cuma bentar deh Kak... Boleh ga?" Aku meminta ijin. Sebenarnya sekalian Biar Kak Wisnu mau mengantarku.

Jujur aja, aku ga kuat kalau disuruh ke rumah Carmello jalan kaki sendiri! Takutnya belum nyampe, aku malah tumbang di jalan. Nanti gimana dong? Kan ga lucu gitu.

"Kakak sih boleh aja, tapi kamu..."

"Cuma setengah jam, habis itu kita pulang. Kakak tungguin dari jauh aja. Gimana?"

"Kakak jadi nyamuk gitu?"

Aku langsung mendengus kesal. Kak Wisnu itu nyindir atau gimana sih! Aku sama Carmello kan ga pacaran! Lagian, niat aku cuma mau tau keadaan dia baik-baik aja atau engga! Kalau lewat telepon dan pesan kan ga meyakinkan.

Tapi... Aku sedikit bersyukur. Kak Wisnu ga berubah! Aku takut kalau semua orang berubah demi kasian karena aku sakit. Aku lebih suka seperti biasa aja. Seperti saat aku sehat.

"Bentaran ya Kak.." kataku setelah Kak Wisnu mengiyakan.

Aku pun segera mengganti baju, memakai topi, dan mengoles sedikit make up yang aku pinjam dari Kak Citra. Untungnya Kak Citra pernah ngajarin pakai semua kuas dan alat-alat ini! Kalo engga, uda pasti muka aku cemongan sana sini!

Setelah siap, Kak Wisnu langsung membantuku masuk ke dalam mobil. Emang berasa kayak nenek tua sih, tapi aku bersyukur dibantu. Belum tentu aku kuat loh!

Selama perjalanan, hati aki was-was mikirin Carmello. Pasti dia sedih banget! Apalagi dari ceritanya, aku tau dia sayang banget sama Jenny. Yahhh.. aku tau diri kok, Carmello sukanya sama Jenny...

Baru aja beberapa menit lewatin gerbang masuk kompleks, aku langsung menangkap sesosok bayangan yang ... OMG, AKU KENAL.

"Eeehhhhh! Kak Wisnu! Berhentiiiii!" Teriakku tiba-tiba.

Sukses Kak Wisnu menginjak pedal dalam, dan kalau aku ga pakai seatbelt, aku pasti loncat menembus kaca mobil! Hufff... Tapi salahku juga sih!

"Dekkk!" Protes Kak Wisnu.

"Carmello.. Di sana. Aku turun di sini aja ya?"

Kak Wisnu mengangguk. Dan dengan penuh paksaan, aku bisa juga keluar mobil sendiri dan berjalan sepanjang jalan setapak sampai ke tempat Carmello duduk. Tempat yang sama saat kami ke sini. Taman yang ada danaunya. Yang anginnya enak, dan Carmello memetik gitarnya seperti sekarang.

My Love Song StoryWhere stories live. Discover now