Oblivion. ✓

𝗳𝗼𝗿𝗲𝘄𝗼𝗿𝗱: 𝗽𝗿𝗼𝗹𝗼𝗴

Oblivion.
ob·liv·i·on
/əˈblivēən/
; the state of being unaware of what is happening around you.

〆

                         ❝ karena
                             bahagia
                             bukanlah
                             akhir dari
                             sebuah cerita. ❞

                    ────────────

Rating : NC-17 - No One 17 and Under Admitted:
              ↳ Jelas-jelas tidak boleh dibaca
                   oleh mereka yang berusia
                   di bawah 17.

                   ﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋
Diikutsertakan dalam Daily Clover Marathon 🍀 
[ flc_writers ] yang berlangsung mulai tanggal 10 Februari - 11 Maret 2021.

◎

'' yang luput dari sekitar ''

w h a t
i s
i t
c a l l e d ?

※

table of contents;

20 chapters: starting (120-200 words)
7 chapters: story (2000-6000 words)
2 chapters: ending (6000-7000 words)
1 chapter: final ending (7000-10000 words)

© 2021 by Mayulina Eru.

────────────────────────

Hai, semua!

Meski aku nggak punya pembaca, aku ingin tetap menulis ini aja xD.

Aku mengikutsertakan karya ini ke dalam event menulis selama 30 Hari non-stop, seperti yang sudah di-mention di atas.

Sebelumnya, aku ingin mengucapkan terima kasih banyak-banyak pada Four Leaf Clover untuk membuat event ini. Apalagi, effort yang harus diberikan cukup banyak, loh. Untuk para panitia pula, terima kasih atas kerja kerasnya! Aku nggak tahu seberapa sibuknya kalian, tapi menyempatkan waktu untuk hal seperti ini itu sangat mengagumkan. <3

Maksud table of contents di atas gimana, ya?
Soal ini, starting di karya ini semacam permulaan yang ditulis oleh tokoh utama secara langsung. Tapi, tidak memiliki banyak kata seperti chapter inti, ending, maupun final ending.

Semacam diary, gitu, deh.

Pokoknya, bagi kalian (kali aja ada yang baca, kan) yang bingung, anggap aja kalian lagi baca diary orang. Di situ pula, mungkin kalian bisa merasakan perasaan bingung tokoh utama dan teka-teki yang belum diungkap sama sekitarnya.

Tapi, bacaan ini untuk 17 tahun ke atas, ya! Sama sekali tidak boleh dibaca oleh anak dibawah 17. Kalau kalian nekat, terserah, sih. Asal kalian jangan misuh-misuh sama protes terhadap alur ceritanya aja.

Kenapa hanya boleh dibaca oleh anak 17 tahun keatas? Karena topik yang aku bawakan cukup berat. Sangat berat. Di sini, kita nggak bisa main salah-salahan aja. Harus liat dari semua sudut pandang baru memutuskan. Harus tidak boleh luput akan keadaan sekitar.