1. Angkringan

17 4 0
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Andra memetik gitar ditangannya sambil bernyanyi untuk kekasih didepannya ini. Wanita rambut sebahu itu tersenyum sambil ikut tertawa, di malam sejuk ini Angkringan Pak Tejo lah tempat paling nyaman sekita Jakarta versi pasangan kekasih ini.

"Kamu tau ga kenapa ini dinamakan telor bacem?"tanya Andra.

Wanda menaruh gelas teh manisnya di meja dan duduk bersebrangan dengan Andra, pria dihadapannya ini memakai kaos berwarna putih dan dilapisi kemeja hitam denimnya terlihat sangat tampan.

Sungguh masyallah.

"Engga tau, emng kenapa?"

"Aku juga ga tau, soalnya aku kan pacar kamu bukan tukang angkringan"

Wanda ingin sekali melempar Andra tahu bacem didekatnya, tapi itu makanan gaboleh buat mainan ya, ini hanya bercandaan.

"Kamu kenapa kita pisah duduk sama yang lain?"tanya Wanda heran, karena tak jauh dari lesehan yang mereka duduki disana ada mas Jo, Reyhan, dan Tora.

"Mereka mah ga punya pacar, kalau aku kan punya kamu jadi disini aja biar ga digangguin"ucap Andra sesekali memetik gitar punya mas Jo dipangkuannya.

"Kamu ga bisa ga dikit dikit gombal?"

Andra tersenyum.

"Gapapa kan sama kamu doang, kalau ga boleh yaudah aku pacaran sama gitar"ucap Andra yang notabennya Ketua Rokris, Anak band, terkenal pintar dan baik hati.

Kadang Wanda juga heran, diantara banyak wanita yang dekat dengannya kenapa harus Wanda yang dia pilih. Ditambah lagi jika dirinya disaingkan oleh yang seiman dengan Andra.

"Andra weekend kamu ibadah?"tanya Wanda memangku wajahnya. Andra mengangguk saja tidak menggubrisnya dengan perkataan

"Pulangnya ajak papah kamu makan dirumahku ya, Raffa adek aku juga ga sibuk dia minta aku masak enak kamu mau ikut ga?"

"Boleh, nanti aku sama papah aku kesana deh"

Namun ponsel Andra berdering setelah itu, sang pemanggil pun terlihat jelas diatas ponselnya.

"Kamu angkat aja penting kayaknya"

"Halo cel?"

"Mas Andra, ini ...."

Wanda tidak mendengar kelanjutannya karena Andra menjauh dari sana dan membawa ponselnya berbicara ketempat lain. Sepertinya itu tugas atau apa, Wanda juga tidak mempersalahkannya.

"Maaf ya ndaa, biasa nih nanya sekolah Minggu. Kayaknya aku ga bisa Dateng deh kerumah kamu karena-"

Belum sempat Andra menjawab, Wanda sudah menyelanya dengan senyuman dan perkataan lembutnya.

"Engga papa kok Ndra, kamu Taukan prinsip kita?"

"Tuhan dulu, baru cinta"ucap Andra, Wanda tersenyum dan tertawa, namun jika memilih Andra tidak ingin Wanda tersenyum atau tertawa setelah pembahasan seperti ini.

Mengapa?

Karena Andra malu kepada Tuhan, tentang hubungannya ini.

Wanda melepas helmnya, lalu melihat wajah Andra yang sedikit berubah sejak percakapan tadi, Wanda memegang wajah Andra dengan kedua telapak tangannya.

"Kamu kenapa sih ga suka deh aku liat kamu kek gini"

Andra pun tersenyum, rasanya hangat sangat hangat..

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Mar 05, 2021 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

MONOCHROME || Mark LeeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora