Jinhyuk melihat jam dindingnya. Raut wajahnya nampak cemas. Sekaligus memikirkan suaminya yang sampai detik kian berganti juga tak kunjung datang.
"Wooseok kemana ya? Kok lama banget belanjanya?"
Jinwoo sudah Jinhyuk baringkan di kasur bayinya. Bayi gembil itu kembali tertidur pulas dengan menggenggam boneka kecil sebagai penyangga tubuhnya untuk tertidur.
Merasa semakin khawatir, Jinhyuk merogoh ponselnya dan langsung mencari kontak suaminya yang tertulis dalam daftar kontak. Segera mendial dan terdengar nada sambung beberapa kali.
"Kok gak diangkat.. apa mati hpnya?"
Feeling Jinhyuk menjadi tak enak.
Ditambah lagi, jika diingat dari ketika Wooseok pamit pergi padanya sore tadi, ia terhitung sudah pergi hampir berjam-jam ke supermarket yang jaraknya tak jauh dari rumah mereka. Hanya sekitar 5 menit dengan posisi gedung yang berada di sebrang apartemennya.
"Kamu kemana, sayang?" ucap Jinhyuk monolog lagi. Panggilan ketiga sama sekali tak diangkat oleh Wooseok.
Selang kemudian, sebuah pin digit pintu depan rumahnya berbunyi. Itu pasti Wooseok, pikir Jinhyuk.
Benar!
Jinhyuk segera ingin menanyakan mengapa suaminya sangat lama berbelanja di supermarket? Dan kenapa baru tiba di waktu yang sudah hampir malam.
"Seok~hey, kenapa? Kamu kenapa?"
Jinhyuk melihat raut wajah Wooseok yang pucat pasi. Menahan untuk tidak menangis dengan mata yang sembab dan memerah.
Hasrat ingin menanyakan alasan Wooseok pulang terlambat pupus, ketika Wooseok memilih menabrakkan tubuhnya di pelukan Jinhyuk.
"Hyuk, aku bodoh.. seharusnya aku bisa nangkep dia.. aku bodoh Hyuk..."
YOU ARE READING
Bižele ( Sequel Periergo) 🔞
HorrorKisah yang berlanjut dari mereka yang memiliki kemampuan khusus dalam melihat, merasakan, mendengar mereka yang tak kasat mata. Terlebih sekarang kini mereka telah memiliki keturunan yang mungkin juga akan memiliki apa yang mereka miliki. Bagaiman...