Chapter 10

430 99 4
                                    

Mendengar hal itu Asahi langsung terdiam, ia ingat. Jelas karena sebelum berpacaran dengan Hitomi saat itu, dia meminta bantuan pada ketiga sahabatnya.

Dan ternyata Beomgyu juga memiliki rasa yang sama seperti dirinya terhadap Hitomi, pada akhirnya mereka membuat sebuah kesepakatan.

Jika mana salah satu diantara mereka terus-terusan menyakiti gadis itu, maka mereka harus merelakan Hitomi untuk orang yang kalah bersaing.

Dan orang itu Beomgyu, karena Asahi menang saat itu, mereka juga sepakat waktu itu.

Dan mungkin juga sekarang lelaki itu akan menagih janji itu.

"Kenapa diem? Inget gak?" Tanya Beomgyu lagi.

Asahi melepaskan cengkraman nya dikerah Beomgyu lalu sedikit menjauh dari lelaki itu.

"Kaya nya inget sih? Masa gak inget Hmm?"

"Bacot lo!"

"Karena lo juga udah beberapa kali nyakitin dia, berarti boleh dong gue gantiin peran lo?"

Asahi menoleh kearah Beomgyu dan menatapnya tajam.

"Janji gaboleh dilanggar Sahi" Lanjutnya.

"damn you!"

Didetik itu juga Asahi langsung melayangkan tinjunya dipipi Beomgyu dan sontak membuat lelaki itu tersungkur ke lantai.

Sekarang Asahi sudah kembali mencengkram kerah baju Beomgyu. "Gue ingetin sama lo, sampai kapanpun gue gaakan pernah lepasin Hitomi!"

Beomgyu tersenyum smirk. "if so, I'll just ask you one question"

"Denise or Hitomi?"

Asahi tidak langsung menjawab, dari wajah lelaki itu tampak sekali dia sangat kebingungan.

"can't answer right?" Tanya Beomgyu, lagi dan lagi. "Ternyata lo emang se-serakah itu"

Beomgyu menepis tangan Asahi yang mencengkram kerah nya lalu mendorong tubuh Asahi menjauh.

Beomgyu bangkit dari posisinya lalu menepuk pundak Asahi. "Gue gabakalan nikung lo selama lo mau pikirin semuanya lagi"

Setelah itu Beomgyu beranjak pergi keluar kelas, sementara Asahi mengendus kasar.

Hitomi bersama Remi barusaja memasuki kantin dan setiap pergerakan mereka tak pernah terlewatkan oleh sorot pandangan Asahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hitomi bersama Remi barusaja memasuki kantin dan setiap pergerakan mereka tak pernah terlewatkan oleh sorot pandangan Asahi.

Lelaki itu memandang lekat kearah Hitomi, namun belum ada niat untuk menghampirinya.

Atau mungkin tidak.

Jelas, dia sedang bersama Denise dan ia merasa akan tak enak nantinya tapi pandangannya masih belum lepas dari sana, padahal didepannya. Denise, mengajaknya berbicara.

Hitomi mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kantin, mungkin sedang mencari tempat yang kosong karena sekarang kantin sangatlah ramai.

Asahi sebenarnya ingin mengajak Hitomi duduk bersamanya, namun kembali pada Denise, lelaki itu mengurungkan niatnya.

Pandangan mereka bertemu dan Asahi mengumpat dalam hati.

Sial, dia terciduk.

Tengah memandangi gadis itu, lalu Asahi mengalihkan pandangannya kearah handphone nya dan berpura-pura sibuk dengan benda pipih itu.

Sementara itu Hitomi menghembuskan napasnya sejenak, hatinya terluka lagi.

Asahi tampak tak peduli dengan kehadiran nya.

"Remi, aku balik ke kelas lagi aja ya. Nitip aja makanannya"

Alis gadis dihadapan Hitomi itu tertaut. "Kenapa?"

Hitomi tak menjawab, gadis itu hanya menampilkan senyum tipis nya.

"Ih, ditanya malah senyum" Kesal nya.

"Udah pokok nya nitip aja, aku ke kelas bye!"

Setelah itu Hitomi benar-benar keluar dari kantin.

Diperjalanan menuju ke kelas Hitomi mendapati Beomgyu yang berjalan berlawanan dengannya, awalnya Hitomi tak begitu peduli namun semakin dekat gadis itu menyadari jika ada luka di bagian bibirnya.

Maka dari itu Hitomi langsung menahan lengan kiri Beomgyu, membuat lelaki itu otomatis berhenti dan menoleh kearahnya.

"Kamu kenapa?"

"Gue?" Tanya nya sembari menunjuk dirinya sendiri.

Hitomi mengangguk. "Bibir kamu... Ck ayo aku obatin"

Beomgyu melepas cekalan Hitomi dari lengannya, lalu tersenyum. "Gausah, gue gapapa. Laki udah biasa"

Hitomi berdecak lagi lalu memutarkan bola matanya malas. "Abis berantem?"

"Hooh"

"Sama siapa?"

"Manusia gatau diri"

Hitomi mengernyit. "Iya, siapa namanya?"

"Hah, udahlah Hiichan Lo gak perlu tau. Yang jelas gue gapapa, gue mau ke kantin okey"

Hitomi pada akhirnya mengangguk saja, dia tidak akan memaksa. Karena dirinya benci dipaksa, maka dia tidak akan memaksa orang lain dan membiarkan Beomgyu yang kini melanjutkan langkahnya.

Saat Hitomi hendak kembali mengambil langkah, tiba-tiba handphone nya bergetar.

Gadis itu menyalakan layar handphone dan setelah melihat kearah layar.

Sahii❤️
| Pulang sama gue
|Engga Nerima penolakan

Gadis itu menghela napasnya dan memilih untuk mengabaikan chat dari Asahi, dia tidak akan menuruti lagi apa kata lelaki itu.

Masa bodoh.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Can I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang