Two Worlds [REVISI]

AKU SEORANG MEYNA?

REVISI.

Sarka yang marah langsung mencari keberadaan teman temannya, tapi dari belakang Maya selalu mengukuti kemana pun Sarka pergi,

Sarka sudah muter muter sekolah tapi Maya tak kunjung berhenti mengikutinya,

"Lo bisa pergi ga May!" Bentak Sarka,

"Ko kamu marah marah si," Balas Maya,

Sarka benar benar lelah menghadapi gadis di hadapannya, ia selalu ingin membuang Maya begitu saja tetapi rasanya tak mungkin,

"Jangan ikutin gue," Jelas Sarka,

"Oke hari ini aku bakal berenti ngikutin kamu, tapi ada syaratnya," Ucap Maya,

Sarka menaikan satu alisnya, "Apa?"

"Jangan deket deket Lora anak kelas 11, aku ga suka." Tekan Maya,

"Gue gak ada hubungannya sama dia, gue aja gak kenal." Balas Sarka,

"Sar kamu tau kan apa yang terjadi sama papa kamu kalo kamu macem macem?" Maya selalu saya menjadikan hal ini sebagai alasan,

Jika saja ia bisa menolong orang tuanya sudah di pastikan ia tak akan terikat oleh gadis di depannya ini.

"Ya."

"Oke, baik baik ya pacar," Ucap Maya sebelum ia pergi.

'Lo ga akan bisa kabur dari gue Sar!'

Sarka pergi ke luar sekolah, ia benar benar ingin melampiaskan amarahnya sekarang.

Di saat seperti ini teman temannya malah sengaja menghilang, seperti ingin membuang semua teman temannya ke selokan,

Sarka memberhentikan motornya kesebuah Cafe kecil, ia pergi kesana sebenarnya untuk menenangkan hatinya.

"Arghh," Sarka mengacak rambutnya, ia benar benar kacau hari ini,

Apa yang akan terjadi selanjutnya,

Disisi lain ada seorang Alpha berdiri di depan balkon kamarnya.

"Alpha aku sudah menemukan gadis itu," Ucap Pelangi

"Lalu?"

"Dia seorang gadis SMA-"

"Apa kamu bodoh? Kenapa dia menjadi Meyna saat umurnya masih muda?" Tanya Rey yang merupakan nama Alpha tersebut,

"Tapi memang dia yang sudah di ramalkan," Ucap Rendra yang merupakan kaki tangan Rey,

"Ayah ku dulu menemui Meynanya pada saat umur mereka benar benar matang, tapi kenapa ini sangat jauh berbeda?" Tanya Rey,

"Alpha besar menikahi ibumu karna ibumu adalah seorang ratu di Laut," Jelas Rendra.

"Kenapa aku bukan duyung juga?" Tanya Rey,

Rendra menarik nafasnya pelan, "Ibumu bukan duyung melainkan hanya Ratu biasa yang bisa menguasai elemen air."

Rey mengangguk, sebenarnya ia tak ingin menikahi perempuan yang lebih muda darinya. Usia Rey sudah ratusan tahun sedangkan gadis itu hanya berusia baru 16 tahun.