19. Manis

2.8K 480 174
                                    

Tik tok
Tik tok

Ruang tengah kini sunyi senyap di kediaman [Surname]. Hanya terdengar detik jam dinding yang seakan bergema. Empat orang di dalamnya turut dalam kesunyian. Nishinoya, [Name] & kedua orang tua nya. Bak sedang sidang paripurna yang menunggu ketuk palu.

"Nishinoya Yuu."

"Ha-ha'i!!" Nishinoya tengah duduk seiza di hadapan Ayah [Name] yang seakan ingin menginterogasinya.

"Jadi kau yang disukai oleh putriku?"

"A-ah tidak pak! Ma-maksudku iya! Ah tidak! Saya yang menyukainya!" Nishinoya yang sudah penuh dengan peluh menjawab tergagap.

"Baiklah.. kalau begitu ... kapan kau akan melamarnya?"

"Eh??" Nishinoya menatap heran pria paruh baya dihadapan nya. Memang Nishinoya menganggapnya berkemungkinan menjadi calon mertua nya di masa depan. Tapi tak secepat ini.

"Too-san aku ini masih 2 SMA!" Sela [Name] pada Ayahnya.

"Lalu?"

"Apa Too-san masih tak mengerti juga?"

Tak menggubris omongan putrinya. Ayah [Name] meneruskan perkataan nya pada Nishinoya.

"Putriku pernah bilang impian terbesar mu itu keliling dunia."

"Jaga putriku sampai kelulusan. Perusahaan akan ku pasrahkan padamu nanti, setelah itu kau bisa bekerja sambil keliling dunia. Tapi ingat, jangan kekang Putri ku dalam karir nya."

Nishinoya masih terheran, namun perlahan ia mengerti maksud dari pria dihadapan nya itu.

Ini.. lampu hijau! Pikir Nishinoya.

Ia pun tersenyum dan kembali menatap Ayah [Name], tapi kali ini dengan keseriusan.

"Ha'i. Makasete kudasai." Nishinoya membungkukkan sedikit tubuhnya, sudut matanya naik menatap tajam. Dua laki-laki itu kini saling melontarkan senyumnya.

Ibu [Name] yang sedari tadi menunggu giliran bicara, mulai membuka mulutnya.

"Padahal dari dulu aku lebih mendukung putri ku dengan Putra keluarga Nishinoya. Tapi kau tak pernah mendengarkanku kan sayang?" Ayah [Name] tersentak oleh pernyataan istrinya, seperti merasa bersalah.

Ibu [Name] kembali berucap.
"Yuu itu anak yang sangat baik. Aku sangat terbantu dengan nya untuk menjaga putri semata wayangku disini. Karena satu-satunya laki-laki yang seharusnya menjaga keluarganya jarang sekali pulang."

Lagi-lagi Ayah [Name] dibuat tersentak. Sindiran keras yang tepat tertancap di jantung, pikirnya. Namun ia tak bisa berkata-kata & hanya bisa menerima kata-kata istrinya yang memang ada benarnya.

Yoshaa. Dua lampu hijau!

"Tapi apa yang membuat mu kali ini berubah pikiran?" Ucapan ibu [Name] membuat mereka serempak menunggu jawaban penasaran. Sebab semacam dengan mudahnya ayah nya itu memberi perusahaan pada selain keluarganya.

"Apa kau punya banyak kaos seperti itu?" Tanya ayah [Name] pada Nishinoya.

"Eh? Kaos ini? Be-begitulah aku sangat menyukai model seperti ini." Jawab Nishinoya sambil memegang kedua ujung bawah bajunya.

"Kaos mu itu beli di toko seberang stasiun kan?"

"Ba-bapak kenapa bisa tau?"

"Hanya toko itu yang menjual kaos dengan 4 idiom. Kau tau nak? Aku punya satu yang tulisan nya persis seperti itu. HAHAHAHAH"

Shiawase - Nishinoya Yuu X Reader [TAMAT]Where stories live. Discover now