Napasnya dihela pelan, kemudian sambil tersenyum dia menunjuk ke arah pos satpam yang ada tepat di depan pagar sekolah, ada seseorang sedang bersandar di sana dingan bibir mengerucutㅡkebiasaan. "Kenal dia, kan?" Tanyanya.
"Kak Jongseong?" Jawab cewek dengan rambut tergerai di depannya.
"He'em. Percaya gak kalo gue sama dia pacaran?" Tanyanya lagi dengan senyum jenaka.
"Serius? Bukannya kak Sunghoon sama kak Jongseong sahabatan doang?"
"Kelihatannya gitu, ya?" Tanya Sunghoon, senyum jenakanya menghilang, digantikan dengan wajah yang terlihat prihatin. "Lebih dari sahabatan sebenernya, sorry, Mou. Gue menghargai banget perasaan lo buat gue, makasih surat cintanyaㅡgue tau lo berusaha banget, tapi maaf ya, gue udah punya pacar." Finalnya.
••••••••••
"Ngapain sih, lama banget?" Bibir cowok dengan ransel hitam terlihat makin maju setelah Sunghoon sampai di pos satpam.
"Ada yang perlu diurus, gausah marah-marah mulu deh, cepet tua." Kata Sunghoon sambil menjambak poni orang di depannya, pacarnya.
"Kebiasaan lu mah, jambakin rambut gue mulu." Cowok itu, Jongseong, merapikan kembali poninya sebelum menarik tali tas Sunghoon dengan cepet. "Cepet deh balik, laper."
"Kasian banget."
Sunghoon memerhatikan Jongseong yang berjalan lima langkah di depannya, sesekali cowok itu menyugar rambut ke belakang, membuat Sunghoon mendengus. "Jalannya jangan cepet-cepet dong, capek."
Jongseong yang di depannya berhenti, berbalik menunggu Sunghoon yang sekarang malah tersenyum melihat wajah kesal pacarnya. "Jangan marah, nanti gue ceritain." Ujarnya pelan sambil mengambil tangan kiri Jongseong untuk digandeng. "Jangan cepet-cepet, ya. Gue capek tadi abis olahraga, kan."
Jongseong kelihatan menghela napas, kemudian mengangguk. "Yaudah, iyaa." Menarik pelan tangan Sunghoon yang menggandengnya, mereka berjalan beriringan.
Sunghoon anaknya iseng, senang menggoda pacarnya. Karena Sunghoon tahu sekali kalau Jongseong ini walaupun garis wajahnya galak aslinya dia penyabar dan lugu, meski ngambekan.
Pipi Jongseong ditarik pelan, membuat si empunya berhenti berjalan dan berteriak frustasi sementara oknum penarik pipi tersebut tertawa terbahak. Jongseong itu lucu sekali. "Gemes banget deh lu."
"Diem atau gue betot?" Jongseong melotot, membuat Sunghoon lagi-lagi tertawa. "Ketawa lu nyebelin sumpah."
"Eh, gue jarang-jarang tau ketawa begini kalo nggak sama lu."
"Iya, tau." Jongseong melanjutkan jalannya sambil menarik tangan Sunghoon yang masih di pegangannya. Diusap perlahan punggung tangan itu, membuat Sunghoon diam-diam tersenyum.
Sunghoon suka, apapun itu, asal Jongseong yang lakukan.
Nyatanya, orang-orang tidak akan paham bagaimana bisa seorang Sunghoon yang terlihat kalem dan dingin bisa jadi sebegini cerianya kalau bersama Jongseong. Sunghoon juga tidak mengerti, yang dia tahu, tumbuh bersama Jongseong hampir seumur hidup membuat dia paham kalau pacarnya itu spesial, kalau hanya Jongseong yang bisa membuatnya jadi Sunghoon yang ceria, yang banyak bicara dan banyak tingkah. Lain cerita jika dia bersama orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
where the sea sleeps • jayhoon
Fanfiction"Kapan jadiannya, sih?" Tanya seseorang dengan raut wajah penasaran. "Gue sama Jongseong?" Sunghoon menunjuk wajahnya sendiri. Anggukan dia terima. "Oh, dari pertama kali ketemu juga udah jadian, kata bunda sih pas gue umur 3 bulan." Cerita random t...