Part 1

15.9K 1.3K 195
                                    

Double up!

Bagi yang ga suka kapal Jaemren menjauh!

Jangan kopas! Ini murni imajinasi author

Okay dan juga maaf kalau ada kesalahan kata (typo) .

Maaf tapi bahasanya kita campur kadang aku-kamu lo-gue

Okay kajjaaaa!!!!

🦊🦊
🦊🦊
🦊■♡■🦊
🦊🦊
🦊🦊


Di pagi yang cerah terlihat seorang pemuda yang sedang asik dengan dunianya sendiri seperti mencari dasi dan juga kemeja bahkan kamarnya sudah di buat seperti kapal pecah. Oh ayolah Huang lihatlah perbuatan mu ini, kemeja berserakan, celana jeans yang berceceran di lantai dan jangan lupakan sepatu yang sudah tidak di tempatnya.

Okay dia bahkan mengabaikan teriakan ibunya untuk sarapan, sungguh sangat ironis.

Dia Huang Renjun calon peserta magang yang sedari tadi sibuk mencari pakaian yang cocok untuk hari pertama dan katanya untuk mendapat kesan yang bagus, ya ya ya terserah si Huang muda saja.

"Bu apa kau melihat dasi hitam bergaris-garis miliku?" Tanyanya setelah memakai pakaian yang cocok.

"Hah? Bukannya sudah ibu taruh di lacimu" Jawab nyonya Huang.

"Hei ayolah Bu tidak mungkin aku bertanya jika aku menemukannya di laci yang kau sebut itu" Huang muda itu duduk sambil menggerutu.

"CK! Sini biar ibu carikan, awas saja sampai ketemu di tempat yang sama" Ucap nyonya Huang lalu pergi menaiki anak tangga yang tujuannya tentu saja kamar si Huang muda Renjun.

"Sudah-sudah cepat sarapan nanti ibumu mengamuk lagi" Tegur Papa Huang.

"Oh ya tentu saja dan aku mungkin akan terlambat jika itu terjadi" Ucap Renjun sambil memakan omelettenya.

"Su-
Belum selesai Papa Huang berbicara.

"YAK! INI APA HAH!" Teriak Nyonya Huang sambil menenteng sebuah dasi hitam bergaris-garis.

"Wow ajaib sekali, padahal tadi aku tak menemukannya" gumam Renjun sambil cengar-cengir.

"Kau ini, sudah sana pergi" Ucap Nyonya setelah memasangkan dasi itu.

"Ck! Ibu mengusirku ya!" Ucapnya sambil mempoutkan bibirnya.

"Heh anak nakal lihatlah jam itu" Tunjuk Nyonya Huang ke arah jam dinding di tengah ruang makan yang sudah menunjukan pukul 07.25 yang artinya 20 menit lagi dia akan terlambat.

"Wahh tidak-tidak aku harus segera pergi, bye ibu , bye Baba" Sambil mengecup kedua pipi orang tuanya lalu pergi ke halte bus.

🦊🦊🦊

Renjun menghelai napas untuk kesekian kalinya, "Semangat Jun! Kamu pasti bisa!".
Ia mulai melangkahkan kakinya menuju bangunan besar di depannya yang dimana dia akan bekerja atau mulai magang disana untuk 6 bulan ke depan.

Dari kejauhan terlihat seseorang yang berlari terburu-buru ke arahnya lalu menepuk bahunya "WOE RENJUNN!"

"Aaahh kampret! Eh Haechan Lo magang di sini juga?" Renjun terkejut dan bertanya karena setahunya tempat tinggal Haechan jauh dari sini.

"Yoi, tadinya gue mau ngambil di daerah Busan biar deket rumah, tapi ga jadi mau cari suasana baru lahh sekalian cari jodoh hehehe.." Jelasnya.

Renjun memutar bola matanya jengah okay sudah biasa dia sama makhluk bernama Haechan ini "Hhhhh bagus deh, setidaknya ada orang yang gue kenal, yaudah yuk"

End To Start | JaemrenWhere stories live. Discover now