3

44 14 0
                                    

"Ini bisa bikin ketiga cewe sinting itu keluar dari sekolah ini" ucap cewe itu lalu memutar tubuhnya bertepatan dengan seorang cowo yang baru muncul dari belokan tangga.

"Lu ngapain? Lu siska kan? Ngapain disini?" Tanya cowo itu bertubi-tubi

Siska seketika terkejut, menelan ludahnya dengan susah payah melihat sang penguasa sekolah dan pawang dari ketiga cewe yang mebuat ia seperti ini.

"G-gue tadi c-cuman lewat tru-trus eee anu a-anh" ucapnya terbantah bantah, seketika tubuhnya melemas ponsel yang ditangannya ia sembunyikan balik badannya

Cowo yang disapa Rian itu mengangkat sebelah alisnya bingung "ngomong apa sih lu, kaya orang kumur-kurur, apa yang lo sembunyiin?" Tanya Rian melihat gelgat aneh Siska apalagi tangannya yg ia umpatkan

Siska tersentak dengan cepat ia memasukan ponselnya ke saku"Minggir gue mau ke kelas" sentak Siska mendorong tangan Rian yang tadi sempat menghadangnya.

Rian menatapnya acuh "aneh"

Merasa bodo amat, Rian membuka pintu Rooftop lalu mencari ketiga cewe itu. Mendengar suara berisik, ia langsung kesana.

"Anjeng, WOYYY!! Asepnya kemana-mana buset" umpat Rian lalu terbatuk batuk kecil

Keza menengok sebentar lalu mematikan rokoknya "padahal sebatang aja blum abis jer" kata Keza

Rian berjalan ke arah ketigannya lalu ikut gabung duduk bersama, ia merogoh sakunya yg terdapat permen lalu ia berikan ke ketiga cewe itu.

Sudah biasa kalau ketiganya sedang ngerokok dia yang selalu ngasih mereka permen agar bau rokok tidak menempel dimulut mereka. Walau mereka tidak sering merokok karna mereka juga tau dampaknya, paling ini yg ketiga kalinya bagi mereka.

"Ngapain lu ke sini?" Tanya Gege setelah habis sebatang Rokok lalu memakan permen yang Rian bagikan tadi.

Rian menepuk keningnya "untung lu ingetin ge, sekolah samping perapatan ngajak kita tawuran, gas ga nih?" Ucapnya

Keza, Gege dan Viona saling tatapan sesaat lalu mengangguk serempak

"GAS LAH" seru ketiganya

"Tawuran aja kalian gas, kalo disuruh remedi malah lari" celetuk Rian

          •••••••••••••••••••💎💎💎•••••••••••••••••••

"Tengks yan!" ucap Keza tersenyum manis

Rian menganguk sambil tersenyum tak kalah manis  "gue balik ya, sanah lu masuk za" ucap Rian menutup kaca helmnya bersiap pergi.

"Hati hati yaa" kata Keza melambaikan tangan

Gara-gara tawuran tadi kaca mobil yg ditumpangi bersama pecah terkena batu dan bannya juga bocor alhasil dia pulang dengan Rian, sedangkan Gege dan Viona mereka ke club untuk merayakan kemenangan atas tawuran tadi. Karena Keza tidak kuat dengan minum alkohol jadi ia pulang saja.

Kaki jenjangnya melangkah ke arah dapur ia sangat haus karena sepulang dari tawuran dirinya tidak menuguk minuman satu tetes pun.

Setelah melepas dahaga Kaze melangkah memasuki kamar, membuang tasnya kesembarang arah dan mengganti sepatunya dengan sandal sewalau warna hijau.

Drttt drttt drttt

Dengan malas tangannya mencari ponsel yang berada di dalam tasnya dan langsung menempelkan ke telinga tanpa melihat siapa yang menelponnya.

"Ya" jawabnya

"Saya membutuhkan jasa kalian, datang ke gedung tua dekat lapangan voli seblah utara. Habisi orang yang sudah menyakiti anak saya, nanti say kirim fotonya. Paham"

CAMARADERIE✔Where stories live. Discover now