Prolog

132 14 0
                                    

— La Deuxième : Prolog —

Ketukan ujung sepatu dengan lantai koridor terdengar begitu nyaring di gedung fakultas yang sepi. Semakin lama ketukan yang awalnya berirama kini terdengar cepat dan keluar dari beat awal, tak lagi bernada, berantakan dan terdengar habis kesabaran.

Melihat kegusaran orang sebelahnya membuat lelaki berpakaian terlalu santai untuk ukuran mahasiswa itu turut menghela napas.

"Duduklah terlebih dahulu. Kau tidak lelah berdiri seperti itu?"

Yang diajak bicara hanya diam sibuk menatapi ponsel yang di pegangnya sebelah tangan, ujung kaki masih bergerak beradu dengan tak sabaran, total abaikan perkataan lelaki tersebut.

"Masih belum dibalas?"

Ketukan tersebut akhirnya berhenti. Si empunya menghela napas syarat akan kelelahan kemudian menolehkan pandangannya ke arah sosok lelaki di sebelah. Hampir saja ia terlupa bahwa dirinya tak sendiri disana.

"Haah... Sudahlah. Ayo, antar aku pulang."

"Ke rumah mu?"

Menggeleng pelan. "Tidak Mingyu, aku sedang tidak ingin pulang kerumah. Apartemen mu. Bawa aku ke sana."

Lelaki yang di sebut Mingyu tersebut kemudian beranjak dari duduknya, menggamit jari dari lelaki yang satunya.

"Ayo."

Membawanya dalam genggaman hangat, menarik nya menuju parkiran fakultas yang sudah sangat-sangat sepi. Hanya terlihat beberapa mobil masih berada disana, mereka tebak itu milik mahasiswa tingkat akhir yang sedang berurusan dengan dosen pembimbing.

Mengambil kunci dari sakunya, Mingyu kemudian menekan remote agar pintu terbuka. Membukakan pintu samping kemudi mempersilahkan yang lebih pendek diantara keduanya untuk masuk.

"Hati-hati, kepala."

Menaruh tangannya di atas kepala si manis, agar tak terhantuk bingkai pintu. Menutup kembali pintu dan beralih ke kursi kemudi. Memasang sabuk pengaman dan ucapan dari sosok disampingnya membuat nya menghentikan niat untuk melajukan mobilnya.

"Mingyu." Dijawab dengan deheman. "Terimakasih. Terimakasih untuk selalu ada."

Senyuman ia ukirkan. "Apapun untuk mu, love. Anything for you, Jeon Wonwoo."

— 000 —

Berantakan. Hanya kata itu yang kini dapat menggambarkan keadaan di sebuah kamar apartemen berukuran tiga kali tiga tersebut. Selimut yang tadinya terlipat rapi di ranjang kini telah tergeletak menyedihkan di lantai. Bantal dan guling entah dimana, yang tersisa di atasnya hanya kedua anak adam sedang bergelut dan bermain dengan gairahnya.

"Mmhh.. K-kim. J-jangan kuat-kuat, nanti berbekas."

Dengan posisi terkukung seperti ini tak ada yang bisa ia perbuat untuk menghentikan si pria Kim. Yang bisa ia lakukan hanya memejamkan matanya pasrah menerima dan sesekali mengeluarkan desahan kecil yang mampu membuat pria Kim makin bersemangat.

Mengalihkan wajah dari perpotongan leher si manis, Mingyu lalu membawa pandangannya kembali keatas. Memperhatikan raut wajah kekasihnya. Bagaimana si manis terlihat sangat menggoda padahal ia hanya menutup mata dengan sudut bibir digigit dan peluh yang mulai muncul di sekitaran dahi mulusnya.

"Sayang."

Panggilan lembut membuat si manis merengut. Merasakan napas menerpa wajahnya. Ia tanggapi dengan deheman kecil, hampir seperti desahan di telinga Mingyu.

"Can I? Bolehkah? "

Tak perlu di jelaskan dengan detail apa yang maksud Mingyu dirinya tau maksud dari pertanyaan tersebut.

Dan ketika dirinya hendak merespon pertanyaan sang kekasih, detik itu pula terdengar getaran dari ponsel milik Wonwoo.

Dengan tidak sabaran ia membuka matanya yang tadi terpejam mendorong pelan bahu milik Mingyu agar ia bisa meraih ponsel yang tergeletak di nakas samping ranjang.

Melihat itu Mingyu hanya memperhatikan dalam diam. Memperhatikan bagaimana raut wajah Wonwoo yang tadinya keruh kini terlihat lebih berseri. Terlalu kentara untuk Mingyu lewati begitu saja.

Dan ketika ucapan dari bibir mungil tersebut keluar setelah Wonwoo mematikan sambungan ponselnya, saat itu pula Mingyu tersadar. Dirinya masihlah diposisi awal dan mungkin takkan pernah berubah. Dirinya masihlah sebuah hotel, bukan rumah untuk Wonwoo-nya.

"Antarkan aku pulang ya."

— 000 —

Published : Nov 27th, 2020

— 000 —

Main Characters :

Main Characters :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kim Mingyu

Jeon Wonwoo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeon Wonwoo

𝐋 𝐈 𝐀 𝐑 [ON HOLD]Where stories live. Discover now