[08]. Hari Jadi Ketiga

26 2 0
                                    

Hari ini adalah hari jadi aku dan Awan yang ketiga bulan. Awan memberi kabar kalau semalam ponselnya mati dan tidak ada pulsa, makanya dia tidak bisa mengucapkan selamat hari jadi kita ini. Huh! Sebetulnya aku sedikit bete, tapi mengingat hari ini kami akan jalan-jalan berdua jadi ya sudahlah...aku tidak mau membuat masalah.

Aku dan Awan bukanlah pasangan yang sering jalan-jalan di setiap pekan seperti pasangan kebanyakan, biasanya kami hanya jalan-jalan kalau memang ada perayaan seperti hari ini, jalan-jalan merayakan hari jadi kami. Dikarenakan hari ini hari yang spesial, aku berusaha berpenampilan menarik, salah satunya dengan menggunakan sepatu wedges, sepatu yang menurutku bisa membuatku tampak lebih feminim khusus untuk hari ini.

Saat masih bersiap-siap sebelum berangkat, aku juga sambil SMS­-an dengan Awan. Eh, aku baru sadar kalau SMS ku dari tadi pending untuk terkirim, padahal aku sudah mengirimkan beberapa SMS pada Awan, lalu tidak lama berselang Awan memberitahu kalau dia sudah ada di depan rumahku.

Aku membukakan pintu untuknya, menyuruhnya menunggu di ruang tamu dan aku kembali ke kamar melanjutkan dandan dan mengeringkan rambutku. Beberapa menit kemudian, Awan tiba-tiba menelpon.

"Lah dia nelpon padahal ada di ruang tamu" aku mengangkat telponnya dan dia langsung mematikannya begitu saja.

Dia hanya missedcall ternyata.

Aku melanjutkan dan mempercepat persiapanku, pamitan kepada kedua orang tuaku dan berangkat main dengan Awan menggunakan motorku karena motor Awan lagi-lagi sedang dipakai adikknya.

Di perjalanan, aku baru tahu kalau Awan kesal padaku karena mengangkat teleponnya tadi dan membuat pulsanya terpotong. Loh, bagaimana aku tahu juga kalau telepon dia tadi hanya sekedar missedcall saja.

Aku tidak mau membahas banyak soal masalah telepon itu dan kami pun melanjutkan perjalanan.

Hari ini kami menghabiskan waktu berdua di mall lagi, destinasi banyak umat untuk kencan. Awalnya kita pergi ke Istana Plaza Mall karena Awan sedang mencari suatu barang disana. Aku dengan senang hati saja menemani dia berkeliling.

Saat sedang berkeliling, langkah kakiku hari ini memang tidak cepat seperti biasanya karena sepatu wedges yang aku gunakan ini. Maklum, si tomboy ini, lebih sering menggunakan sepatu flat atau sneakers kemanapun aku pergi. Lalu, Awan pun sepertinya menyadari kalau jalanku lambat hari ini, tapi bukannya menyesuaikan ritme langkahnya denganku, dia malah mempercepat langkahnya dan meninggalkanku beberapa langkah di depan. Dari sikapnya itu, aku tahu kalau dia bete lagi karena aku yang lambat hari ini.

Selesai mencari barang di mall pertama, kami pergi ke Cihampelas Walk Mall untuk menonton bioskop karena memang di Istana Plaza itu tidak ada bioskopnya. Sepanjang perjalanan dari mall satu ke mall lainnya, Awan tidak berbicara sepatah kata pun. Untuk memperbaiki suasana, aku mencoba bertanya beberapa hal padanya, tapi dia hanya menjawab singkat tanpa ada pertanyaan balik. Aku yang bingung harus bertanya apalagi akhirnya memilih diam juga karena malas dengan respon Awan.

Ditengah keheningan itu, tibalah kami di tempat parkir motor Cihampelas Walk dan kami menghampiri salah satu space parkir yang kosong di tengah banyak motor yang parkir itu. Normalnya, ketika seseorang yang sedang membonceng akan parkir di tempat parkir yang sempit, dia akan memberhentikan motornya dulu dan meminta orang yang dibonceng untuk turun dulu bukan? tapi Awan tidak begitu kali ini, dia langsung membelokan motornya begitu saja, menyelip parkir diantara motor-motor lain yang juga parkir. Hal ini tentu saja membuatku kaget, kaget karena ulahnya itu membuat kaki ku terbentur dan tersangkut di motor sebelahnya.

Diary Of Dan - Bagian SatuWhere stories live. Discover now