Halaman Dua Puluh ;

2.4K 431 90
                                    

nandika sukses dibuat terpaku sepersekian detik setelahnya. otaknya tiba-tiba lambat mencerna. alisnya samar mengkerut, seketika pening menghampiri.

sesudah melepas jeno kekampus tadi, nana sedang santai menonton film dengan camilan-camilannya. ini hari santai, ia kira. hampir satu film berdurasi dua jam ia tamati. masalah tugas makalahnya ia pikir bisa nanti saja. tetapi setelah mendengar bel berbunyi dan seorang wanita paruh baya berpenampilan anggun berdiri di depan pintunya dengan seulas senyum, ia sedikit gugup?

ini benar-benar rumit. untuk apa pula wanita yang bilang mama tiri jeno datang kerumahnya?

"o-oh, m-mohon maaf sebelumnya," nandika sekilas menyunggingkan senyum seadanya. sedikit awkward. "tapi, memangnya tante kesini ada perlu apa? angga nya baru aja berangkat ke kampus, tan."

dalam hati, nandika merapal semoga saja habis ini dia akan melenggok pergi.

namun kemudian wanita bernama selena itu membalas senyum. hangat ulasan senyumnya. sepertinya, nandika mulai berpikir bahwa wanita ini tak seburuk yang ia bayangkan.

"mama gak mau aneh-aneh kok, mau ngobrolnya juga sama nana. perkara kecil, gapapa ya?"

nandika mengerjap. sepertinya wanita ini juga ahli dalam meng-handle percakapan. menciptakan aura teduh, baik dan nyaman. seketika nana menimang dahulu, untuk kemudian agak terpaksa memberi senyum sembari membuka lebar pintu rumahnya.

"e-eh, iya tan gapapa kalo emang urusannya sama nana, sok atuh masuk dulu,"


nandika menghela napas. sepertinya hari ini bukan lagi hari bersantai.

•••

"euy, mark, kal. belanja juga lo?"

siang itu setelah kelas selesai, jeno memang langsung ke minimarket untuk membeli susu nana yang habis tadi pagi. sebelumnya ia telah mengecek ponselnya berkali-kali namun tidak menandakan ada pesan dari kekasihnya. juga riwayat panggilan, tidak ada. ia pikir, mungkin nana memang lupa atau tertidur. namun sesaat sebelum ia hendak turun dari mobil ke minimarket, ponselnya itu berbunyi menunjukkan sederet notifikasi. kontak nana tertera disana.

nana ◜‿◝ ♡
| angga
| cpt pulang, kangen :(


jeno tersenyum lebar setelah itu. gemas sekali, rasanya ia mau gigit-gigiti pipi nana saja saat sampai rumah nanti. tapi tetap tak menyebutkan apa saja yang dia inginkan, maka jeno pikir mungkin belikan makanan yang nana suka saja.

lalu, bertemu mark dengan haikal yang sedang belanja berdua. mesra sekali, menempel layaknya suami-istri.

mark dan haikal menoleh kala jeno menyapa,

"eh jeno. iya nih nemenin istri," mark iseng melirik haikal di sampingnya. membuat lelaki manis itu salah tingkah lalu memukul main-main bisep kekasihnya.

"apaan si kak. iya nih kak jeno, nana nya gak di ajak?"

jeno yang melipir kearah samping mereka untuk menghampiri rak camilan itu mengangguk pelan. memasukkan beberapa makanan lalu tersenyum mengingat pesan singkat dari si manisnya itu tadi.

"nggak. lagi mager dia dirumah, lagian emang gak ada kelas. minta beliin susu stroberi nya tadi, udah abis."

"oooh, iya-iya." haikal yang juga sedang memindai rak camilan itu dari atas sampai bawah pun manggut-manggut. mark yang bawa keranjang belanjaan itu mendekat ke arah jeno.

"jen, gimana?"

mark berbisik tepat ditelinga. membuat jeno spontan pun menoleh, mengerutkan alis.

ceritanya, nomin. ✓Where stories live. Discover now