LELAKI DAN STASIUN

2 0 0
                                    

Seketika mengenang, menggenggam tepian pintu kereta menuju Jakarta, menemui dia, tidak khusus untuknya, tapi janji bertemu.
Dia menanti di Stasiun Senin, mengajak makan di pinggir jalan sebelum mencari buku bekas di Kwitang, bejalan, menyeberang saling bergenggaman.
Apa ada yang ingin aku ulang?
Tidak.
Cukup aku kenang, dia pernah menemani aku menjelajah tumpukan buku dan memberi senyum perpisahan saat keretaku melaju.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 30, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DI UJUNG MALAMWhere stories live. Discover now