•my fault or you• | part 1

50 7 1
                                    

Happy Reading!


"if it was to date you, I would have spent all my time without feeling wasted."





Hari ini kencanku dengan Tae Ra entah sudah ke yang berapa kalinya. Kami tidak rutin melakukan kencan, hanya beberapa kali saja saat kami sama - sama sedang memiliki waktu senggang. Kencan kami tidak semewah makan malam di hotel bintang lima atau bahkan sampai menyewa sebuah kapal demi makan malam romantis. Padahal jika Tae Ra menginginkannya, aku pasti akan mewujudkannya. Hehe.

Sesederhana mengunjungi taman bermain dan menaiki wahana. Kami sudah bahagia. Ee, atau lebih tepatnya hanya aku yang bahagia? Tae Ra hanya diam sambil memakan permen kapasnya. Manis. Bukan permen kapasnya, tapi Tae Ra. Aku mengusap kepalanya lembut membuatnya menoleh padaku dan menaikkan kedua alisnya. Aku menggeleng, masih mempertahankan senyumku.

Aku mengarahkan kepala Tae Ra agar bersandar di bahuku, sebenarnya ini salah satu hal yang kusukai. Saat dia menyenderkan kepalanya di bahuku, sayangnya dia tidak pernah melakukannya jika bukan aku yang menginginkannya. Lihat, tidak lama kemudian, Tae Ra kembali menegakkan badannya. Aku pernah bertanya apakah dia tidak menyukai saat bersandar padaku. Dia menjawab,

"Aku cuma takut kamu gak nyaman."

Kenapa dia semudah itu membuat opini. Justru aku sangat menyukai berdekatan dengannya, aku sangat ingin dia manja padaku. Yang mana sisi manjanya hanya terlihat saat ia sedang sakit. Tapi tidak mungkin juga kan aku berharap agar dia selalu sakit.

"Tae Ra."

"Hm?"

Aku mulai bertanya lagi. Ini pertanyaan yang sama, yang sudah kutanyakan hampir ratusan kali.

"Kenapa dulu kamu nerima aku?"

Dia terlihat menghela napasnya. Apa pertanyaanku sesulit itu?

"Kenapa masih aja penasaran?" dia malah balik bertanya padaku.

"Karena kamu gak pernah jawab sejak dulu. Coba kalo kamu kasih aku jawaban, aku gak akan terus penasaran kayak gini."

Dia tersenyum tipis. "Dengan sekarang aku ada disini sama kamu. Apa kamu masih perlu denger jawaban dari aku?"

Aku mengerutkan dahiku bingung. Kata - katanya selalu sulit ku cerna. Apakah tidak bisa ia menjawab dengan bahasa yang lebih sederhana?

"I love you."

Saat aku menyatakan perasaanku barusan, yang aku inginkan adalah dia menjawab dengan berkata, "I love you too". Tapi ternyata itu adalah kalimat yang tidak akan pernah aku dengar darinya.

Dia tersenyum, kali ini lebih lebar. Tae Ra mengamit tanganku dan menggandengnya. Ah ya, dia sudah ingin pulang pastinya. Jadi tugasku adalah mengantarnya pulang dengan selamat sampai tujuan. Kalian mungkin berpikir aku bodoh? Sepertinya begitu.

Aku terlalu mencintai Kim Tae Ra.




























ps: kalau sampe kalian masih betah baca cerita ini, asli kalian sekuat itu untuk baca cerita absurd bin anehku😭 ya tapi mungkin karna kita sama - sama suka tipe cerita ringan kali ya? Thanks yaa.

See you next chapter~


•my fault or you• | CHOI HYUNSUK Where stories live. Discover now